Bangladesh dan Pakistan Longgarkan Aturan Covid-19 Selama Ramadan

Reporter

Warga memadati pasar yang menjual menu khas Iftar jelang waktu berbuka puasa di Dhaka, Bangladesh, 19 Juni 2015.  AP/A.M. Ahad
Warga memadati pasar yang menjual menu khas Iftar jelang waktu berbuka puasa di Dhaka, Bangladesh, 19 Juni 2015. AP/A.M. Ahad

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid dan pasar-pasar kaget, penuh oleh para pedagang makanan serba manis dan aroma sirup tercium menyusul setengah miliar masyarakat muslim di negara-negara Asia Selatan menjalani puasa ramadan.

Ramadan dimulai pada akhir pekan lalu. Selama puasa ramadan, umat Islam dilarang makan – minum, merokok dan melakukan hubungan seksual mulai fajar hingga matahari terbenam (magrib).

Warga membeli menu khas Iftar yang dijajakan pedagang jalanan jelang waktu berbuka puasa di Dhaka, Bangladesh, 19 Juni 2015. MUNIR UZ ZAMAN/AFP/Getty Images

Pasar Chawkbazar, Bangladesh, selama bulan ramadan berubah menjadi toko atau kedai yang dipenuhi oleh penjual makanan. Sebagian besar menjual daging panggang dan makanan yang manis-manis. Pasar Chawkbazar adalah pasar tua di Bangladesh yang usianya sudah satu abad.

Pada Minggu, 3 April 2022, pasar Chawkbazar kembali ramai oleh pengunjung untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19. Wabah Covid-19 telah memaksa pemerintah melarang adanya acara yang mengundang atau memancing datangnya massa (kerumunan).

“Saya gembira melihat orang-orang mulai berkumpul kembali. Dua tahun sebelumnya sangat menyedihkan,” kata Ramzan Ali, pedagang burung puyuh bakar di pasar Chawkbazar selama empat dekade.

Ada berbagai makanan tradisional Bangladesh yang dijual di pasar Chawkbazar. Mulai dari parokas, sop lentil, kebab, otak kambing goreng yang disajikan bersama daging panggang dan sayur-mayur.

“Gembira sekali bisa kembali ke pasar ini. Tanpa makanan dari pasar Chawkbazar, rasanya ramadan saya belum lengkap,” kata Mohammad Ashrafuddin, pengusaha.       

Selain Banglandesh, masyarakat muslim di Pakistan juga sudah bisa menikmati puasa ramadan tanpa aturan Covid-19 sehingga acara kumpul-kumpul sudah diperkenankan. Pemerintah Pakistan mencabut pembatasan acara kumpul-kumpul warga beberapa pekan sebelum jatuhnya ramadan.     

Sumber: arabnews.com

Baca juga: 1,6 Persen Warga Muslim di Texas Menyambut Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.