Tips Berpuasa Ramadan Aman dan sehat Bagi Lansia

Reporter

Editor

Devy Ernis

Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Berpuasa di bulan Ramadan untuk orang lanjut usia (lansia) terkadang terasa berat. Hal itu berkaitan dengan kondisi tubuh lansia yang sudah rentan. Terlebih, jika di usia lanjut seseorang memiliki penyakit tertentu yang mengganggu kelancaran ibadah puasa.

Novira Widajanti dari Divisi Geriatri Departemen-SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan bagi lansia agar tetap bisa menjalani ibadah puasa dengan baik. Berikut tipsnya.

Periksa kondisi kesehatan
Sebelum menjalankan ibadah puasa, sebaiknya lansia melakukan cek kesehatan terlebih dahulu kepada dokter. Hal itu agar mengetahui apakah kondisi kesehatannya baik untuk menjalankan ibadah puasa atau tidak.

“Sindrom geriatri sering dikaitkan oleh dokter untuk melihat kondisi kesehatan lansia, lansia dengan penyakit komorbid akan diberikan saran dan solusi terbaik oleh dokter,” ujar Novira pada program UNAIR TV dikutip dari laman resmi UNAIR pada Kamis, 7 April 2022.

Perbanyak Minum Air Putih
Dokter Novira menyebut pada proses menua maka akan terjadi perubahan fisiologis pada tubuh. Cadangan fungsional akan menurun. Dehidrasi merupakan permasalahan yang sering dialami oleh para lansia akibat kurangnya minum selama berpuasa.

Selain itu, sambungnya, karena menurunnya status kesehatan rangsangan haus pada lansia akan turut menurun. Lansia perlu mempersiapkan diri banyak minum air putih saat berbuka dan sahur.

“Selama berpuasa usahakan tetap minum 8 gelas setiap harinya,” ujar Novira.

Asupan Gizi Seimbang
Novira mengatakan seiring menurunnya status kesehatan lansia, penciuman dan pembauan juga mulai menurun. Lansia akan lebih pilih-pilih jenis makanan. Faktor gigi, sulit menelan juga turut mempengaruhi. "Akan tetapi, asupan gizi yang seimbang harus tetap diperhatikan oleh lansia pada saat berpuasa,” jelas Novira.

Novira menyarankan agar mengkonsumsi karbohidrat kompleks, seperti gandum, sereal pisang dan sebagainya agar tidak cepat diserap.

Lakukan Olahraga Ringan
Bulan puasa seharusnya tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga bagi lansia, sekalipun hanya aktivitas fisik. Lansia perlu tetap bergerak aktif untuk menjaga kebugaran. Aktivitas fisik dengan intensitas ringan tetap dapat dilakukan pada saat menjelang berbuka.

“Lansia bisa melakukan stretching atau sekedar jalan-jalan kecil untuk tetap bugar, melancarkan aliran darah dan mengendurkan otot-otot,” jelasnya.

Tidur Cukup
Kurang tidur menjadi salah satu penyebab seseorang yang berpuasa terlihat sangat kelelahan dan mengantuk sepanjang hari. Novira mengatakan tips yang cukup efektif agar tidak kelelahan adalah dengan menerapkan sleep hygiene, yaitu ruang tidur hanya diperuntukkan untuk tidur.  Sehingga saat sudah lelah bisa langsung tidur.

alaupun masih susah, Novira mengatakan bisa dengan minum air hangat atau susu terlebih dahulu. Untuk mengantisipasi rasa kantuk karena kurang tidur, lansia dapat menyiasatinya dengan tidur malam lebih awal karena harus bangun untuk sahur. “Saat siang hari, usahakan untuk tidur selama 1-2 jam. Itu sudah cukup,” ungkapnya.

Novira menyampaikan bahwa usia lanjut bukanlah suatu halangan untuk melakukan aktivitas sehat dan mandiri. “Di dalam bulan puasa maupun diluar puasa tetap produktif,” katanya.

Baca juga:

Varian Omicron XE Diduga 10 Persen Lebih Menular, Ini Kata Guru Besar FKUI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.