Mengenal Imam Bukhari, Ahli Hadis Asal Uzbekistan yang Jago Memanah

Reporter

Ahmad Basarah Bersalaman dengan Imam Masjid Imam Bukhari, Ulama Makhsud Muhammad di Pusara Makam Imam Bukhari Kota Samarkhan Uzbekistan Sabtu, 14 September 2019.
Ahmad Basarah Bersalaman dengan Imam Masjid Imam Bukhari, Ulama Makhsud Muhammad di Pusara Makam Imam Bukhari Kota Samarkhan Uzbekistan Sabtu, 14 September 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tujuan wisatawan masyarakat Muslim di dunia adalah makam Imam Bukhari yang berlokasi di Samarkand, Uzbeksitan. Selain dikunjungi wisatawan muslim, makam Imam Bukhari ini juga didatangi oleh para wisatawan non-muslim yang berasal dari berbagai negara. Lantas, siapa itu Imam Bukhari?

Sebagaimana dikutip dari man1sintang.sch.id, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Badrdizbah Al-Ju'fiy Al Bukhari atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Bukhari, merupakan ahli hadis yang termasyhur ditandai dengan hadis-hadis Imam Bukhari memiliki derajat yang tinggi dalam kitab-kitab fiqih dan hadis. Tak mengherankan, Imam Bukhari memeroleh julukan Amirul Mukminin fil Hadist (Pemimpin kaum mikmin dalam hal ilmu Hadis). 

Imam Bukhari lahir pada 13 Syawal 194 Hijriah atau 21 Juli 810 Masehi di Bukhara, Uzbekistan. Semasa kecil, Imam Bukhari menderita kebutaan yang dialaminya tidak lama setelah lahir. Pada usia 10 tahun, matanya sembuh total. Sejak kecil, Imam Bukhari merupakan seorang yatim sebab ayahnya meninggal ketika usianya masih sangatlah kecil.

Ketertarikkan Imam Bukhari terhadi ilmu hadis sudah muncul ketika berusia 10 tahun. Ketika usianya menginjak 16 tahun, Imam Bukhari sudah menghafal dan menguasai buku-buku seperti al-Mubarak dan al-Maki. Pada usia yang sama, Bukhari mengunjungi kota Mekkah dan Madinah untuk mengikuti kuliah kepada guru-guru besar ahli hadist. Imam Bukhari menerbitkan kitab pertamanya bertajuk  "Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien" (Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien) ketika bersusia 18 tahun.

Karya lain milik Imam Bukhari yang juga terkenal adalah kitab At-Tarikh yang ditulisnya di atas makam Nabi Muhammad SAW. Selain itu, karya-karya lain milik Imam Bukhari adalah Al-Jami' ash Shahih, Al-Adab al Mufrad, At Tharikh as Shaghir, dan lain sebagainya. Namun, diantara semua karyanya, karya yang paling monukental adalah kitab Al-Jami' ash Shahih atau yang lebih dikenal dengan nama Shahih Bukhari.

Selain dikenal sebagai seorang ahli hadis, Imam Bukhari mengikuti beberapa kegiatan lain, salah satunya olahraga. Imam Bukhari menggeluti olahraga memanah dan dikenal mahir dalam olahraga tersebut. Kegemarannya dengan dunia memanah tidak terlepas dari anjuran Rasullulah yang mendorong dan menganjurkan kaum Muslimin belajar anak panah dan alat-alat perang lainnya.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Bung Karno di Balik Penemuan Makam Imam Bukhari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.