Demi Kenyamanan Lambung, Dokter Anjurkan Hindari Gorengan saat Buka Puasa

Reporter

Editor

Mila Novita

ilustrasi gorengan (Freepik.com)
ilustrasi gorengan (Freepik.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan yang digoreng atau gorengan jadi salah satu menu favorit buka puasa di Indonesia. Tapi ternyata makanan ini adalah salah yang perlu dihindari, baik saat buka puasa atau sahur. 

Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Fiastuti Witjaksono mengatakan bahwa gorengan bisa membuat lambung tidak nyaman. 

"Gorengan sebaiknya tidak dikonsumsi supaya lambung tidak merasa kurang nyaman. Lambungnya tidak enak, pengosongan lambung jadi lebih lambat," kata dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Senin, 4 April 2022. 

Selain gorengan, makanan berlemak tinggi juga perlu Anda hindari karena dapat mengganggu atau menghambat pengosongan lambung, lalu makanan yang dapat merangsang asam lambung atau merusak lambung seperti makanan pedas, asam sebaiknya dikurangi terutama diawal-awal puasa.

"Kalau sudah beberapa hari, biasanya saluran cerna sudah beradaptasi, bisa kembali menerima makanan biasa," kata Fiastuti.

Dia juga menyarankan Anda menghindari makanan-makanan yang menghasilkan gas seperti makanan berlemak, minuman bersoda, sayuran tertentu semisal kol dan sawi karena menghasilkan gas di lambung sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, kemudian buah-buah tertentu seperti nangka dan pisang ambon.

Anda pun sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang merangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol dan jeruk yang sangat asam.

"(Hal ini dilakukan) supaya puasa menghasilkan luaran yang lebih sehat tanpa dibebani beberapa kondisi yang ganggu lambung," tutur Fiastuti.

Kemudian, demi meningkatkan daya tahan tubuh selama pandemi, Anda tak disarankan sahur semata teh manis, namun perlu asupan makanan lengkap semisal mencakup protein seperti ikan, ayam, daging, tahu, tempe, susu serta sayur dan buah yang menjaga rasa kenyang lebih lama sehingga tidak mudah lapar saat berpuasa.

Orang dengan kondisi medis tertentu, diabetes misalnya, sebaiknya berbuka puasalah dengan makanan manis cukup sekali supaya kadar gula darah optimal saja, setelah itu jangan makan manis lagi. Apabila Anda memiliki penyakit hipertensi, kurangi makanan yang terlalu asin. Kemudian bila kadar kolesterol Anda tinggi maka hindari lemak jenuh seperti kulit ayam dan gorengan.

Terakhir, selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi, Anda harus cukup minum yakni sekitar 6-8 gelas per hari. "Cairan bisa air putih, bisa dikombinasi dengan susu," demikian pesan Fiastuti.

ANTARA

Baca juga: Anjuran Berbuka Puasa Bulan Ramadan dengan Makanan Manis, Apa Maksudnya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.