Mau Vaksin Covid-19 Saat Puasa Ramadan? Cermati Saran Ini untuk Antisipasi KIPI

Reporter

Petugas membantu pengisian formulir sebelum menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada santri Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa 23 Maret 2021. Seluruh santri Pondok Pesantren Lirboyo ditargetkan mendapatkan suntikan vaksin Astrazeneca sebelum bulan ramadan sebagai upaya menanggulangi penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Petugas membantu pengisian formulir sebelum menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada santri Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa 23 Maret 2021. Seluruh santri Pondok Pesantren Lirboyo ditargetkan mendapatkan suntikan vaksin Astrazeneca sebelum bulan ramadan sebagai upaya menanggulangi penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia atau MUI menyatakan ornag yang sedang berpuasa dapat tetap menerima vaksin Covid-19 dan tidak membatalkan puasanya. Namun ada beberapa saran yang perlu dicatat oleh masyarakat yang akan menjalani vaksinasi di bulan Ramadan ini.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyarankan aktivitas vaksinasi selama Ramadan sebaiknya dilakukan menjelang waktu berbuka puasa untuk mengantisipasi kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI). "Kalau mau vaksin, pilih waktu yang mendekati buka puasa. Gejala KIPI biasanya muncul empat sampai enam jam usai suntikan," kata dia, Senin, 4 April 2022.

Tujuannya, kata Reisa, saat KIPI mulai terasa, orang yang habis divaksin bisa segera mengonsumsi obat yang diperlukan. Saat berbuka puasa, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, seperti sayur dan buah.

Sebab, menurut Reisa, makanan rendah serat dan tinggi lemak jenuh bisa menyebabkan darah lebih kental dan memicu sumbatan darah. "Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang sehingga lemas dan ngantuk berlebihan. Makanan dengan karbohidrat kompleks membuat kenyang lebih lama," ujarnya.

Supaya stamina tetap terjaga selama proses antrean vaksinasi, Reisa menyarankan peserta vaksin untuk mengonsumsi gizi berimbang saat sahur agar energi yang dimiliki mencukupi untuk aktivitas sepanjang hari. Masyarakat sebaiknya menghindari konsumsi makanan tinggi gula dan makanan manis dengan glukosa lebih cepat dicerna karena membuat energi tidak bertahan lama.

Mengenai KIPI, Reisa mengatakan hal itu merupakan reaksi wajar pada tahapan vaksinasi. Pada keadaan terberat, maka KIPI perlu diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri.

Namun Reisa mengatakan selama Ramadan, pemerintah telah mengalokasikan vaksin Covid-19 dengan takaran setengah dosis agar risiko KIPI yang muncul relatif lebih ringan bila dibandingkan dosis penuh. "Bahkan banyak yang sudah melengkapi dua dosis, tidak muncul KIPI-nya," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Buka Gerai Vaksinasi untuk Jemaah Tarawih

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.