Tips Berburu Foto Ramadan dari Fotografer Tempo

Reporter

Ratusan umat Muslim menghadiri kegiatan Tarhib Ramadan 1443 Hijriyah dikawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2022. Tarhib Ramadan sebuah tradisi di beberapa negara Islam untuk menyambut Bulan suci dalam kalender Hijriah. TEMPO/Subekti.
Ratusan umat Muslim menghadiri kegiatan Tarhib Ramadan 1443 Hijriyah dikawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2022. Tarhib Ramadan sebuah tradisi di beberapa negara Islam untuk menyambut Bulan suci dalam kalender Hijriah. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Berburu atau hunting foto menjadi cara bagi sebagian orang untuk mengisi waktu selama menjalani ibadah puasa Ramadan. Bulan ke-9 dalam kalender Islam ini memiliki banyak momen yang sayang jika tidak diabadikan oleh lensa kamera.

Selain untuk melatih kemampuan atau sekadar ingin eksis, asyik mengabadikan momen bisa membuat waktu seolah bergerak cepat sehingga tiba-tiba sudah mendekati waktu berbuka puasa.

Subekti, fotografer Tempo, membagikan sejumlah tips untuk Anda yang ingin berburu foto selama Ramadan. Menurut dia, sebelum terjun ke lapangan penting untuk mempersiapkan alat dan fisik yang prima agar proses berburu semakin lanacar.

Yang tak kalah pentingnya, kata dia, memilih momen yang tepat untuk diabadikan dalam foto. “Ramadan itu, kan, ada awal, pertengahan, dan akhir. Kalau awal biasanya yang lebih disorot itu takjil, tempat jualan takjil, dan masjid yang penuh saat salat Tarawih,” katanya, Ahad, 3 April 2022.

Di pertengahan Ramadan, menurut Bekti, bisa memilih untuk membuat feature foto tentang aktifitas para pengrajin makanan atau masjid yang mulai sepi ditinggal jemaah Salat Tarawih. “Nah, kalau di akhir Ramadan, biasanya tentang keramaian orang belanja di mal, itikaf di masjid,” tuturnya.

Pekerja membuat makanana khas Ramadan Lemang di kawasan Senen, Jakarta, Selasa 13 April 2021. Salah satu tradisi yang masih berlangsung  membuat lemang untuk menyambut Ramadan. TEMPO/Subekti.

Menurut Bekti, untuk mengabadikan momen-momen Ramadan tidak harus dengan menggunakan kamera yang canggih atau mahal. Bermodalakan ponsel pun Anda bisa menghasilkan karya yang bagus. “Yang penting angle dan kreatifitas kita sendiri,” tuturnya.

Sementara itu, jika tujuan berfoto karena narsistik demi eksistensi di media sosial selama Ramadan, Bekti mewanti-wanti sebaiknya jangan dilakukan di tempat ibadah. Alasannya tempat ibadah sejatinya untuk beribadah. “Paling di spot-spot yang menarik kayak taman-taman, pas ngabuburit, atau kalau mau sedikit beda ya di tempat jualan takjil,” ucap dia.

Selain itu, kata Bekti, jika ingin menghasilkan feature foto yang eksklusif selama Ramadan ada baiknya berburu momen sendirian atau dengan sedikit orang. “Tapi kalau untuk santai-santai, ya, bisa bareng-bareng atau sendiri,” kata Bekti

Baca juga: Tips Produktif Menulis saat Berpuasa ala Novelis Raiy Ichwana