Sukses Salat Tarawih Akbar di New York, Panitia: Selanjutnya Toronto atau London

Reporter

Promosi Salat Tarawih di Times Square, New York City, Amerika Serikat. Foto: Instagram/Wayoflifesq
Promosi Salat Tarawih di Times Square, New York City, Amerika Serikat. Foto: Instagram/Wayoflifesq

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seribu umat Islam di Amerika Serikat memenuhi jalan raya Times Square, New York City, untuk menunaikan Salat Tarawih dan buka puasa pertama di Ramadan tahun ini pada Sabtu, 2 April 2022 kemarin. Kegiatan ini dimotori oleh pemengaruh SQ lewat Project ZamZam dan dipromosikan dengan nama “Tarawih Pertama Kali di Times Square”.

Usai sukses mengadakan Salat Tarawih di Times Square, New York City, Amerika Serikat, SQ melalui akun Instagramnya, wayoflifesq, melontarkan pilihan ke pengikutnya di mana acara serupa dilakukan selanjutnya. “A. Toronto, B. London,” tulisnya, Senin, 4 April 2022.

SQ menuturkan tujuan mengadakan acara ini untuk menujukkan jika Islam adalah agama yang damai. Pemilihan New York, kata dia, lantaran kota itu dipenuhi oleh Islamofobia usai serangan 9 November 2001 atau 9/11. “Mendengarkan riak azan di seluruh Times Square sungguh luar biasa.
Mendengar lantunan indah Al-Qur'an melalui suara yang diberkati dari saudaraku tercinta @dr.farajhasan sangat menghangatkan hati,” ucap dia.

Lantunan ayat suci Al-Qur'an dan ceramah tentang Islam turut dihadirkan di kegiatan Salat Tarawih massal di Times Square, New York City itu. "Kami di sini untuk menjelaskan agama kami kepada semua orang yang tidak tahu apa itu Islam," ucap SQ.

Sekitar 1.500 makanan dibagikan kepada umat Islam yang hadir di lokasi untuk mengikuti Salat Tarawih bersejarah di New York ini. “Memungkinkan kami menyebarkan agama Allah di salah satu tempat paling terkenal di dunia, Times Square!,” tulis SQ di akun instagramnya, wayoflifesq, Senin.

View this post on Instagram

A post shared by SQ (@wayoflifesq)

Tarawih adalah salat malam tambahan yang dilakukan oleh umat Islam yang berasal dari praktik Nabi Muhammad SAW.

Sebelum kegiatan dimulai, beberapa pengguna media sosial sempat ragu jika salat Tarawih Times Square bakal kondusif mengingat ada banyak papan reklame dan alunan musik dari segala penjuru arah. “Pasti ada tempat yang lebih baik untuk berdoa... pergi ke masjid setempat terdengar lebih baik,” tulis salah seorang pengguna Twitter,

Yang lain khawatir atas keamanan umat Islam mengingat maraknya serangan Islamofobia di Amerika Serikat.

Salah satu panitia Salat Tarawih di Times Square New York, Ali Camara, menanggapi enteng kekhawatiran akan Islamofobia tersebut. Ia hakulyakin hal ini bisa meningkatkan hubungan antaragama di Amerika Serikat. "Anda bekerja dengan orang-orang ini. Anda naik kereta dengan orang-orang ini. Kita semua benar-benar satu,” katanya.

Baca juga: Ribuan Muslim Amerika Hadiri Salat Tarawih Perdana di Times Square New York