Jual Takjil saat Ramadan, Yang Perlu Diperhatikan dan Perkiraan Modal

Reporter

Warga membeli takjil untuk berbuka puasa di Alun-alun Kota Depok, Ahad, 3 April 2022. Suasana warga yang menunggu berbuka puasa atau ngabuburit sangat antusias walaupun hujan turun. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Warga membeli takjil untuk berbuka puasa di Alun-alun Kota Depok, Ahad, 3 April 2022. Suasana warga yang menunggu berbuka puasa atau ngabuburit sangat antusias walaupun hujan turun. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

TEMPO.CO, Jakarta - Selama Ramadan, menjual takjil merupakan salah satu ide usaha yang potensial mengingat meningkatnya permintaan kudapan manis untuk berbuka. Dalam berbisnis takjil, tentunya Anda perlu memilih jenis yang menjadi keahlian untuk memberikan rasa yang nikmat kepada pelanggan sehingga mereka ingin memesan kembali.

Contohnya kolak pisang dan ubi, es buah, gorengan, dan lainnya. Dalam mulai berjualan takjil, Anda dapat mencoba memberikan strategi untuk menarik pelanggan sebagai berikut.

Memberikan kualitas
Dalam menjual makanan, Anda perlu memberikan kualitas dan rasa terbaik bagi para pelanggan. Hal ini dapat membuat mereka ingin kembali dan juga senang memesan makanan dari Anda.

Memberikan hal yang unik
Jika semua penjual cenderung seragam atau menjual yang sama, maka Anda dapat mencoba memberikan sesuatu yang berbeda, seperti rasa, tampilan, gerai, penawaran paket penjualan, dan lainnya. Hal ini membantu membedakan Anda dengan lainnya.

Bikin promosi
Anda dapat melakukan promosi, baik di media sosial ataupun melakukan promosi yang kreatif, jika ingin berjualan secara offline. Anda juga dapat memberitahu lokasi sehingga para pelanggan juga mudah menemukan Anda. Pastikan lokasi juga strategis.

Lantas, hal apa saja yang perlu diketahui dalam mempersiapkan modal untuk usaha ini? Perlu diketahui, modal yang perlu disiapkan tergantung jenis dan jumlah makanan yang dijual. Contohnya jika berjualan es buah campur, Anda dapat membeli buah-buahan sekitar Rp 20 ribu per kg, kental manis, dan sirup sebesar Rp 40 ribu. Dengan modal tersebut, Anda dapat menjual sebanyak 25-30 porsi.

Jika segelas biasanya dijual dengan harga Rp 10 ribu, maka bisa saja Anda mendapatkan untung sebesar Rp 6-7 ribu setiap gelas. Untuk itu, pastikan Anda dapat memperhatikan makanan apa yang menjadi keahlian, berapa jenis makanan dan berapa banyak ingin menjualnya.

Dalam berbisnis takjil, tentunya modal yang dibutuhkan cukup fleksibel. Jika kekurangan modal, Anda juga dapat membuka opsi pre-order jika para pelanggan ingin memesan lebih dulu.

Baca juga: Ramadan, Jangan Lalai Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut