Kapolda Metro Jaya: Balap Liar dan Tawuran Apakah Memuliakan Ramadan?

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;

TEMPO.CO, JakartaKapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Fadil Imran mengancam bakal menindak tegas jika ada yang melakukan kegiatan negatif seperti balap liar, menyalakan petasan, atau tawuran sehingga mengganggu kesucian Ramadan.

“Saya tidak melarang kegiatan yang memiliki manfaat dan memiliki nilai ibadah. Yang saya larang balap liar dan membunyikan mercon sampai tawuran,” kata Fadil Imran saat memantau pelaksanaan vaksinasi booster di Terminal Pulogebang, Sabtu, 2 April 2022.

Selama operasi pengamanan Ramadan, Fadil menjelaskan kepolisian berhasil menangkap empat orang yang membawa senjata tajam. Di Tangerang Selatan, katanya, delapan orang ditangkap karena membawa sarung yang ujungnya diikat dengan batu untuk tawuran.

Dia mengimbau masyarakat agar menghabiskan Ramadan untuk itikaf, salat malam, salat Tarawih, dan tadarus Al-Qur'an di rumah atau di masjid ketimbang berkeliaran di jalan “Kalau menggunakan motor knalpot bising tidak pakai pelat, tanpa helm, bawa bendera berkeliling, apakah itu memuliakan Ramadan,” katanya.

Fadil Imran mengatakan sudah memberikan maklumat yang melarang kegiatan merusak yang sering dilakukan selama Ramadan berkedok Sahur on The Road (SOTR), seperti tawuran, menyalakan mercon, hingga balap liar. “Saya tidak melarang SOTR, tetapi saya melarang kegiatan yang merusaknya,” katanya.

Ia berujar sudah berpengalaman menjadi Kapolsek dua kali di Jakarta sehingga mengetahui mana pelanggar hukum dan mana masyarakat yang benar-benar beribadah selama Ramadan. “Saya tidak ujug-ujug jadi Kapolda Metro Jaya. Saya pernah jadi Kapolsek dua kali, jadi Kanit juga di Jakarta, tentu saya bisa membedakan hal itu,” katanya.

Kapolda mengatakan kepolisian telah mempersiapkan pengamanan dan ketertiban Ramadan untuk mencegah hal ini sehingga masyarakat bisa nyaman beraktivitas.

“Jadi saya pikir ini momen yang baik beribadah bersama keluarga apalagi masih dalam suasana pandemi Covid-19. Kami pantau terus titik rawan agar Ramadan tidak dinodai oleh sekelompok pemuda yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Kapolda.

Selanjutnya: Cegah Sahur on the Road, Polisi Siaga di 13 Titik di Jakarta