Yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil bila Hendak Puasa Ramadan

Reporter

Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wanita hamil sering mengalami dilema saat ingin berpuasa Ramadan, boleh atau tidak. Pada dasarnya, dalam kondisi sehat, tak ada larangan bagi ibu hamil untuk berpuasa. Namun, merujuk pada sejumlah riset, ibu hamil yang berpuasa pada trimester pertama atau usia kehamilan di bawah 14 minggu memiliki risiko bayi terlahir kecil.

"Pada wanita hamil sehat dengan nutrisi tercukupi, maka puasa tidak berdampak dalam pertumbuhan janin atau waktu taksiran persalinan. Namun, ada risiko 1,5 kali lipat untuk bayi terlahir kecil apabila berpuasa di trimester pertama," ucap dr. Muhammad Fadli, SpOG.

Sementara itu, berdasar riset yang dipublikasikan dalam BMC Pregnancy and Childbirth, ibu hamil yang berpuasa pada trimester kedua mengalami penurunan risiko terkena penyakit gula saat kehamilan.

"Ibu hamil kenaikan berat badannya harus dijaga. Kalau kenaikannya tidak terjaga, akan ada risiko penyakit gula pada saat kehamilan yang bisa mengganggu ibunya dan maturitas organ janin," kata Fadli.

Lalu, pada wanita hamil yang berpuasa saat trimester ketiga, kala usia kehamilan ada pada 26-40 minggu, sejumlah studi mengatakan berat badan janin tidak akan terganggu selama berpuasa. Di sisi lain, ada suatu riset yang menyatakan berat plasenta akan lebih kecil.

Namun demikian, hingga saat ini tidak ada kasus kematian pada janin maupun risiko bayi terlahir prematur hanya karena seorang ibu hamil berpuasa di bulan Ramadan.

Baca juga: Saran Puasa buat Penderita Diabetes, Cukup Minum dan Batasi Makan