TEMPO.CO, Jakarta - Tes darah dilakukan untuk memeriksa berbagai risiko penyakit dalam tubuh seseorang. Sebelum melakukan tes darah, seseorang diharuskan menjalani puasa. Dokter akan menyarankan pasien tidak makan atau minum apa pun, kecuali mengonsumsi air menjelang waktu tes darah.
Mengutip Healthline, puasa sebelum tes darah penting untuk memastikan hasil tes akurat. Sebab, vitamin, mineral, lemak, karbohidrat, dan protein yang menyusun semua makanan dan minuman bisa mempengaruhi pembacaan tingkat darah dan mengaburkan hasil tes.
Puasa sebelum tes darah untuk memeriksa kondisi apa saja?
- Glukosa
Mengutip WebMD, sebelum tes glukosa pasien diharuskan puasa setidaknya 8 jam. Hasil tes darah setelah berpuasa berguna untuk menguji penyakit diabetes atau pradiabetes.
- Kolesterol
Tes kadar kolesterol dan lemak darah, seperti trigliserida biasanya mengharuskan pasien puasa selama 9 jam hingga 12 jam. Tes profil ini berguna untuk mendeteksi risiko penyakit jantung atau stroke.
- Panel metabolisme
Tes panel metabolisme untuk memeriksa gula darah, elektrolit, keseimbangan cairan, dan ginjal. Tes komprehensif ini mengharuskan pasien berpuasa selama 10 jam sampai 12 jam.
- Tes vitamin B12
Tes vitamin B12 untuk mengukur kadar vitamin dalam darah untuk diagnosis anemia maupun masalah lainnya. Sebelum melakukan tes ini, pasien biasanya dianjurkan berpuasa 6 jam sampai 8 jam.
- Tes gamma glutamyl transferase (GGT)
Tes gamma glutamyl transferase (GGT) membantu mengindikasi penyakit hati, masalah saluran empedu, atau penyalahgunaan alkohol. Sebelum tes, dokter biasanya menyarankan pasien berpuasa setidaknya selama 8 jam.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Macam Makanan yang Dianjurkan Ahli Gizi Terkait Puasa Ramadan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu