Gereja Masehi Advent Ajak Jemaat Doakan Umat Islam Selama Ramadan

Reporter

Umat Islam melakukan pawai di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 27 Maret 2022. Pawai tersebut untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Umat Islam melakukan pawai di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 27 Maret 2022. Pawai tersebut untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Global untuk Hubungan Advent-Muslim (GCAMR) dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengimbau kepada seluruh anggotanya dan pemimpin gereja untuk berdoa bagi umat Islam di seluruh dunia yang akan menunaikan puasa Ramadan 1443 Hijriah.

“Ini adalah saat di mana mereka percaya bahwa Tuhan mungkin secara khusus mengunjungi mereka,” kata Direktur GCAMR, Petras Bahadur, dikutip dari Adventist Review, Kamis, 31 Maret 2022.

Untuk mendukung seruan ini, para pengurus Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh membuat buku doa harian yang bisa dibaca jemaat mereka setiap hari selama Ramadan di saat umat Islam sedang berpuasa.

“Gereja kami juga dapat menunjukkan kasih Yesus kepada umat Islam di komunitas mereka melalui tindakan kebaikan selama musim Ramadhan,” katanya.

Umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadan, yang kemungkinan akan jatuh pada 2 April 2022, tergantung hasil pemantauan hilal atau bulan sabit.

Bagi umat Islam, puasa termasuk dalam rukun Islam bersama dengan membaca dua kalimat syahadat, salat, zakat dan haji. Selama sebulan penuh mereka diwajibkan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari sebelum terbit fajar hingga terbenam matahari.

Umat Islam meyakini jika Ramadan bulan yang suci dan mulia yang mana Allah SWT mencurahkan rahmat dan ampunannya serta meningkatkan ganjaran pahala dalam setiap kebaikan yang dilakukan.

Kementerian Agama Terbitkan Pedoman Ibadah Selama Ramadan dan Idul Fitri

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran tentang pedoman penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1443 Hijriah. Kementerian menyebut dasar penerbitan aturan ini untuk mewujudkan rasa aman, nyaman, dan khusyuk bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah di masa pandemi

Surat Edaran No. SE 08 Tahun 2022 ini ditandatangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 29 Maret 2022.

“Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” pesan Menag di Banjarmasin, Kamis, 31 Maret 2022 dikutip dari laman resmi Kemenag.

12 Pedoman Ibadah Ramadan

Berikut ketentuan dalam Edaran Penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1443 H:

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al-Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

5. Pejabat dan Aparatur Sipil Negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.

6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.

7. Vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan dengan mengikuti panduan kesehatan.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat maal, zakat fitrah, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, dan masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

9. Para mubalig/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui materi dan bahasa dakwah yang bijak dan santun sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan AsSunnah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah.

10. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M di masjid/musala atau rumah masing-masing.

11. Penggunaan pengeras suara mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

12. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Menteri Agama mengingatkan jajarannya untuk menjadi teladan penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri. Karenanya, Yaqut melarang pejabat dan ASN Kementerian Agama untuk mengadakan dan menghadiri buka puasa bersama atau giat sejenisnya. “Pejabat dan Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri,” ucap Yaqut.

Baca juga: Jelang Sidang Isbat, Ini 101 Titik Rukyatul Hilal Kementerian Agama

Sumber: Adventist Review