Ibu Hamil Boleh Puasa, Asalkan Memenuhi Syarat Berikut

Reporter

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebentar lagi Ramadan tiba. Umat islam akan melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Menahan lapar, haus, dan nafsu syahwat menjadi tantangan tersendiri dan kewajiban yang harus dilakukan umat islam. Bagaimana dengan ibu hamil?

Dalam Islam, semua yang berakal sehat dan beragama Islam wajib menjalankan puasa Ramadan, termasuk ibu hamil. Akan tetapi, ibu hamil diberi keringanan demi melindungi janin yang dikandung. Ibu hamil dapat mengganti puasanya di luar bulan Ramadan atau sebagai gantinya, dapat membayar fidyah.

Saat hamil, seorang ibu harus sangat memerhatikan nutrisi untuk bayi di kandungannya. Dilansir dari laman Pregnancy Birth and Baby, penelitian yang membahas efek puasa bagi ibu hamil masih terbatas. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa puasa selama kehamilan tidak mempengaruhi berat lahir bayi atau meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Penelitian lain menunjukkan bahwa puasa mempengaruhi berat bayi dan kemungkinan lahir prematur sebagaimana dikutip dari laman Very Well Family.

Jika ingin berpuasa, ibu hamil mesti memperhatikan konsumsi sahur dan berbuka. Disarankan untuk mengkonsumsi banyak air putih dan jangan terlalu banyak makan atau minum sesuatu yang manis-manis. Selain itu, dianjurkan untuk makan makanan yang kaya akan karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral agar nutrisi ibu dan bayi terpenuhi.

Ada baiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan. Apabila kondisi ibu dan bayi sehat dan diperbolehkan puasa oleh dokter, silakan berpuasa. Namun, apabila kondisinya ternyata rentan, lebih baik menunda puasa.

Baca juga: Khasiat Jahe untuk Mengurangi Mual yang Dirasakan Ibu Hamil

VIOLA NADA HAFILDA