Ramadan, Arab Saudi dan Kelompok Houthi Sepakat Gencatan Senjata

Reporter

Seorang pria beristirahat diluar tenda tempat tinggalnya bersama anak-anaknya di kamp pengungsian untuk korban perang di dekat Aden, Yaman, 27 Mei 2018. REUTERS/Fawaz Salman
Seorang pria beristirahat diluar tenda tempat tinggalnya bersama anak-anaknya di kamp pengungsian untuk korban perang di dekat Aden, Yaman, 27 Mei 2018. REUTERS/Fawaz Salman

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi militer pimpinan Arab Saudi, yang memerangi kelompok radikal Houthi di Yaman pada Selasa malam, 29 Maret 2022, akan menghentikan sementara operasi militernya terhitung mulai Rabu, 30 Maret 2022.

Keputusan itu untuk mematuhi seruan PBB yang ingin ada sebuah pakta damai selama umat Islam menjalani ibadah puasa ramadan. Permintaan PBB itu, telah dikomunikasikan oleh sekutu-sekutu militer Arab Saudi dan kelompok Houthi.

Seorang anak laki-laki Yaman memanggul jeriken air plastik di dekat keran air hasil sumbangan di Sanaa, Yaman, 28 Oktober 2021. Selain mengalami krisis kelaparan, 15 juta warga di negara yang hancur akibat perang itu juga tidak memiliki akses air minum bersih. Xinhua/Mohammed Mohammed

Perang di Yaman berkecamuk sejak 2015. Pakta damai selama bulan ramadan ini, diharapkan pula bisa meringankan krisis kemanusiaan di Yaman.

“Komando pasukan militer gabungan mengumumkan penghentian sementara operasi militer di dalam wilayah Yaman terhitung mulai Rabu, 30 Maret 2022 pukul 6 pagi,” demikian diwartakan kantor berita Arab Saudi SPA.     

Keputusan itu, juga diambil di tengah upaya internasional untuk menghentikan krisis di Yaman dan mencapai sebuah solusi politik yang komprehensif. PBB dalam proposalnya menyerukan agar dilakukan gencatan senjata sementara selama bulan puasa dan sebagai imbalannya, kapal-kapal bahan bakar boleh berlabuh di pelabuhan Hodeidah, yang dikuasai kelompok Houthi, dan pesawat komersial bisa beroperasi di Ibu Kota Sanaa.

Jika tidak ada aral melintang, ramadan 2022 akan dimulai pada akhir pekan ini. Dua sumber mengatakan proposal gencatan senjata itu, disorongkan oleh utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, yang juga mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.    

   

Sumber: aljazeera.com

Baca juga: Umumkan Gencatan Senjata, Kelompok Houthi Yaman Ingin Selesaikan Konflik dengan Arab Saudi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.