Tradisi Ramadan Bantai Adat, Ratusan Kerbau Dibantai, Ludes dalam 4 Jam

Reporter

Editor

Devy Ernis

Daging sapi di lokasi tradisi Bantai Adat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi , Rabu (30/3) tengah dipotong-potong untuk di jual. Sebanyak 120 ekor kerbau disebelih pada acara rutin menjelang Bulan Ramadhan itu dan dagingnya dijual kepada masyarakat dengan harga lebih murah yakni Rp150 per kilogram. (ANTARA/Syarif Abdullah)
Daging sapi di lokasi tradisi Bantai Adat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi , Rabu (30/3) tengah dipotong-potong untuk di jual. Sebanyak 120 ekor kerbau disebelih pada acara rutin menjelang Bulan Ramadhan itu dan dagingnya dijual kepada masyarakat dengan harga lebih murah yakni Rp150 per kilogram. (ANTARA/Syarif Abdullah)

TEMPO.CO, Jakarta -  Menjelang Ramadan, ratusan daging kerbau hasil penyembelihan pada ajang tradisi Bantai Adat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, Rabu, habis terjual dalam empat jam.

"Ada ratusan kerbau yang disembelih sejak dinihari tadi, sekitar 120 ekor dan pada pukul 08.00 WIB daging kerbau terjual habis. Tinggal sebagian jeroan yang masih dijual," kata Awi salah seorang warga peserta Bantai Adat di lokasi Bantai Adat pada Rabu, 30 Maret 2022.

Kegiatan bantai adat dilakukan di lokasi tanah adat di Dusun Baru Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Merangin, tepatnya di kebun sawit di tepian Sungai Tabir, beberapa hari menjelang datangnya bulan Ramadan.

Penyembelihan kerbau dilakukan pada sekitar pukul 03.30 WIB yang dilakukan oleh pemilik kerbau dibantu oleh tim pengurusan Bantai Adat. Tradisi yang digelar setiap tahun menjelang Ramadan itu berlangsung cukup meriah sejak Selasa, 29 Maret lalu.

Kerbau-kerbau sejak Selasa petang sudah ditambatkan. Kerbau langsung 'dibantai' atau disembelih kemudian dikuliti serta dagingnya dipotong langsung di lokasi itu. Pemotongan dilakukan secara massal pada subuh tadi. Kerbau yang berjumlah 120 ekor disembelih secara bersamaan.

Dagingnya kemudian digantung di tempat penggantungan yang sudah disiapkan di dekat tiang tambatan dan lokasi penyembelihan. Warga yang ingin membeli langsung bertransaksi di meja-meja penjualan yang disiapkan di lokasi itu.

"Alhamdulillah berjalan lancar, daging semua terjual. Harganya Rp150 ribu per kilogram," kata Awi.

Hal sama juga diungkapkan oleh Jusuf yang mengaku baru pertama kali membawa kerbaunya ke ajang bantai adat, yang merupakan tradisi masyarakat menjelang Ramadan. Namun, ia sudah sering hadir dan mengikuti acara itu.

"Saya baru pertama kali ini membawa kerbau ke acara Bantai Adat ini. Saya siapkan kerbaunya sejak dua bulan lalu untuk acara ini," katanya.

Kerbaunya menghasilkan sekitar 140 kilogram daging, belum termasuk jeroan dan tulang. Selain itu banyak juga warga yang membeli kepala kerbau termasuk tanduknya. "Ada yang beli kepala kerbau juga, semuanya terjual," ujarnya.

Kegiatan Tradisi Bantai Adat masyarakat Tabir Merangin tahun ini berlangsung cukup meriah dan besar karena digandeng dengan kegiatan pameran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Warga menyerbu lokasi Bantai Adat yang sekaligus menjadi ajang UMKM dan pelaku usaha berjualan di lokasi tersebut. Cuaca yang bersahabat tidak turun hujan, membuat aktivitas warga cukup optimal memanfaatkan momen tradisi tersebut.

Gubernur Jambi Al Haris dan Bupati Merangin Mashuri turut hadir pada kesempatan itu dan berkomitmen mengangkat kearifan dan budaya lokal menjadi kekuatan daerah itu dalam meningkatkan perekonomian dan bangkit dari pandemi Covid-19.

"Kami akan dorong agar tradisi Bantai Adat ini menjadi agenda nasional. Kearifan lokal yang menjadi solusi bermasyarakat. Warga diharapkan bisa memasak daging pada Ramadan nanti, ini perpaduan tradisi dengan kegiatan keagamaan yang kami pupuk terus di masyarakat," kata Gubernur Al Haris yang mantan Bupati Merangin itu.

Ia menyebutkan sangat banyak budaya Islam di Provinsi Jambi yang bisa diangkat menjadi agenda kegiatan nasional. Adat Melayu Islam di kawasan Tabir menurut dia luar biasa karena sudah dilakukan dari dulu secara turun temurun.

Baca juga: Pendaftaran Taruna Akpol 2022 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu