Ini Deretan Bahan Pangan di Jakarta yang Stoknya Aman Jelang Ramadan

Reporter

Aktivitas perdagangan bahan pokok di Pasar Tebet, Jakarta, Jumat, 17 Desember 2021. Menjelang perayaan Natal dan Tahun baru beberapa bahan pokok seperti cabai rawit, telur, dan ayam mengalami kenaikan harga. TEMPO/Tony Hartawan
Aktivitas perdagangan bahan pokok di Pasar Tebet, Jakarta, Jumat, 17 Desember 2021. Menjelang perayaan Natal dan Tahun baru beberapa bahan pokok seperti cabai rawit, telur, dan ayam mengalami kenaikan harga. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan stok sejumlah bahan pangan masih stabil menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah. Ia mengatakan Pemprov akan berkoordinasi terus dengan Bulog, Kepolisian, Bank Indonesia, BUMD DKI, dan instansi lainnya untuk memastikan stok dan harga bahan pangan terjaga.

"Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta mengenai komoditas pangan strategis, yakni beras, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, cabe keriting, rawit merah, dan bawang putih tersedia dalam jumlah yang cukup dan aman," kata dia di Jakarta, Selasa.

Koordinasi tersebut, kata Sri, masih akan berlangsung hingga awal Ramadan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta untuk memastikan stok pangan tetap aman.

Dengan stok dan pasokan kebutuhan pangan yang aman, Sri berharap mampu menjaga stabilitas harga, sehingga inflasi di Jakarta selama momentum Ramadan tetap terkendali. "Karena kenaikan inflasi didorong oleh kenaikan harga yang di antaranya dipengaruhi tingginya permintaan," ucap dia.

Beberapa komoditas pangan diperkirakan masih mengalami tren kenaikan harga ke depan, seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat pada bulan Ramadan dan Idul Fitri, serta implikasi dari kenaikan harga komoditas global.

"Pemprov DKI Jakarta bersinergi dan berkolaborasi bersama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah lain, serta TPID DKI Jakarta dalam melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan stok pangan. Sehingga upaya-upaya yang dilakukan ini, inflasi Jakarta tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3 persen plus minus 1 persen," ujar Sri.

Sri yang juga Wakil Ketua I TPID DKI Jakarta ini memastikan bahwa pihaknya memantau perkembangan harga dan kecukupan pasokan untuk menjaga kestabilan harga pangan di Ibu Kota di tengah pandemi Covid-19.

"Untuk memastikan stok dan pasokan pangan terjaga, sekaligus memperkuat sistem logistik pangan di DKI Jakarta, tiga BUMD pangan (Perumda Pasar Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan Perumda Dharma Jaya) terus memperluas dan meningkatkan kerja sama antardaerah," ucapnya.

Dalam menjamin ketersediaan stok dan pasokan, serta menjaga kestabilan harga, upaya-upaya yang dilakukan TPID Provinsi DKI Jakarta di antaranya adalah monitoring dan pengawasan harga dan stok pangan strategis; monitoring dan pengawasan gudang; melaksanakan pasar murah; pengamanan stok Ramadan; melaksanakan bazar Jakpreneur; monitoring ketersediaan tabung LPG 3 kg; pengawasan mutu pangan; dan lain-lain.

Pemprov DKI telah menyediakan sarana bagi masyarakat untuk memantau perkembangan harga pangan selama Ramadan melalui infopangan.jakarta.go.id. Secara transparan masyarakat bisa melihat perkembangan harga untuk komoditas pangan strategis di berbagai pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya.

"Pemprov DKI juga mengimbau agar masyarakat tetap optimis dan tidak panik untuk menjaga keseimbangan pasokan dan stok pangan di pasar," tutur Sri

Baca juga: Pedagang Pasar: Harga Minyak Goreng hingga Gula Pasir Naik Menjelang Ramadan