Jelang Ramadan, Kemenag Susun Buku Ensiklopedi Metode Belajar Al-Quran

Reporter

Editor

Devy Ernis

Puluhan santri Pondok Pesantren Baitul Musthofa membaca Al Quran dengan menggunakan penerangan lampu sentir dan juga lilin di Kedung Tungkul Mojosongso, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa 4 Mei 2021. Kegiatan rutin tahunan yang biasanya dilaksanakan ditanah lapang yang terletak didepan pondok tersebut diselenggarakan sejak tahun 2009, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat membaca Al Qur'an di kalangan para santri dan masyarakat sekaligus dapat mencintai alam yang merupakan ciptaan Allah SWT. TEMPO/Bram Selo
Puluhan santri Pondok Pesantren Baitul Musthofa membaca Al Quran dengan menggunakan penerangan lampu sentir dan juga lilin di Kedung Tungkul Mojosongso, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa 4 Mei 2021. Kegiatan rutin tahunan yang biasanya dilaksanakan ditanah lapang yang terletak didepan pondok tersebut diselenggarakan sejak tahun 2009, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat membaca Al Qur'an di kalangan para santri dan masyarakat sekaligus dapat mencintai alam yang merupakan ciptaan Allah SWT. TEMPO/Bram Selo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Ramadan, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) akan menyusun buku Ensiklopedi Metode Pembelajaran Al-Quran di Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur saat memberi sambutan pada Peningkatan Kompetensi Metode Pembelajaran Al-Qur’an.

Kegiatan tersebut berlangsung di Tasikmalaya selama tiga hari, 24 – 26 Maret 2022. Forum yang diikuti praktisi pendidikan Al-Qur’an di wilayah Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah ini dibuka oleh Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani.

Hadir sebagai narasumber, penemu Metode Tasbih Rahman Muhammad Agus Tasbih dan pengembang metode Al-Jabari Lilis Karyawati. Giat ini dihadiri pula oleh para pejabat dan staff Subdit Pendidikan Al-Qur’an.

Menurut Waryono, penyusunan buku ensiklopedi ini sekaligus bentuk apresiasi Kemenag kepada para ustadz Pendidikan Al-Qur’an yang telah berinovasi dan melahirkan berbagai varian metode pembelajaran Al-Qur’an. Buku ensiklopedi tersebut akan disusun dalam dua atau tiga bahasa, yaitu: Indonesia, Arab dan Inggris.

“Diharapkan buku ensiklopedi metode pembelajaran Al-Quran tersebut dapat di launching pada peringatan Hari Santri tahun 2022 ini,” ujar Waryono seperti dikutip di laman resmi Kementerian Agama pada Selasa, 29 Maret 2022.

Dikatakan Waryono, saat ini banyak metode pendidikan Al-Quran yang dikembangkan oleh para ustadz. Penemuan metode tersebut terinspirasi dari problem di masyarakat yang mereka hadapi, sekaligus sebagai solusi bagaimana belajar Al-Quran menyenangkan dan dapat diterima dengan mudah. Oleh karena itu, kata Waryono, karya-karya tersebut perlu diapresiasi dan direkognisi.

“Jika belum memiliki hak kekayaan intelektual (HAKI), maka dapat difasilitasi oleh Subdit Pendidikan Al-Qur’an, agar karya tesebut terjaga otentisitasnya dan tidak mudah diklaim oleh pihak lain,” kata mantan Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani menyebutkan bahwa khasanah metode pembelajaran Al-Quran sangat luar biasa. Karya-karya yang ditemukan, kata dia, merupakan kombinasi hasil olah pikir yang kuat dan keikhlasan tanpa pamrih. Menurutnya, faktor itu yang mendominasi kenapa metode pembelajaran Al-Quran tetap eksis di masyarakat. Produk-produk metode tersebut harus ditanamkan sebagai kekayaan intelektual, bukan sekedar karya biasa.

“Metode pembelajaran Al-Quran sebagai legacy, khazanah intelektual Islam yang harus mendapatkan apresiasi dan dijadikan inspirasi,” ujar Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung.

Ali menambahkan bahwa suatu metode dapat teraktualisasi, sekurangnya dengan ‘tiga H’, yakni: head (kepala) yang merupakan kemampuan intelektual dalam memahami metodologi, heart (hati) sebagai upaya menanamkan kesadaran nurani yang terdalam sehingga memiliki keikhlasan maksimal, dan hand (tangan) sebagai implementasi dan aktualisasi metode agar dapat diaplikasikan di masyarakat.

Baca juga:

Puasa Bermanfaat untuk Psikologis, Mengurangi Stres dan Depresi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.