Ramadan Ubah Tren Konsumsi Media, Penonton TV Jadi Naik

Reporter

Editor

Devy Ernis

Seorang pekerja warung makan menonton siaran TV analog di Cisaranten, Bandung, Jawa Barat, Kamis 17 Februari 2022. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melakukan penghentian siaran TV analog tahap pertama pada 30 April 2022 mendatang di 12 daerah di Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seorang pekerja warung makan menonton siaran TV analog di Cisaranten, Bandung, Jawa Barat, Kamis 17 Februari 2022. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melakukan penghentian siaran TV analog tahap pertama pada 30 April 2022 mendatang di 12 daerah di Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari Nielsen Television Audience Measurement, yang dilakukan di 11 kota besar di Indonesia, menunjukkan adanya perubahan tren konsumsi media oleh masyarakat di bulan Ramadan pada masa pandemi.

Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengatakan terjadi peningkatan konsumsi televisi selama masa Ramadan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Masa Ramadan selalu mendorong kepemirsaan televisi, khususnya saat sahur, menjelang berbuka dan setelah sholat tarawih. Khusus di jam sahur, peningkatan pemirsa dapat mencapai lebih dari tujuh kali lipat," kata Hellen.

Sedangkan jenis program yang menunjukkan peningkatan konsumsi di masa Ramadan tentunya adalah program religi, selain itu ada juga program anak-anak dan hiburan.

Walaupun Ramadan selalu mendongkrak kepemirsaan, Nielsen juga mencatat angka TV Rating (TVR) di tahun 2021 lalu, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan masa Ramadan sebelum pandemi, di tahun 2019. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah konsumsi media digital, yang terakselerasi sejak pandemi di tahun 2020.

Survei Nielsen Consumer and Media View di 11 kota besar menunjukkan adanya peningkatan konsumsi dan waktu menggunakan media digital selama masa Ramadan tahun 2021 dibanding dengan 2019.

Masing-masing naik sebesar 24 persen dan 35 persen. "Mereka mencari sumber hiburan baru di digital selama masa Ramadan, terlihat dari aktivitas yang mereka lakukan seperti menonton video, berbelanja daring, mendengarkan musik dan bermain game adalah aktivitas yang kami catat mengalami peningkatan paling signifikan," katanya.

Dari sisi kebiasaan Nielsen juga mencatat adanya hobi-hobi baru yang muncul selama pandemi dan kemungkinan akan tetap bertahan walaupun masa pandemi telah berakhir. Hellen mengatakan pemilik merek dapat mengoptimalkan perilaku konsumen itu untuk melakukan strategi pemasaran dengan multimedia dan multiplatform sebagai pendekatan yang efektif untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. 

Secara khusus untuk kebiasaan mudik, Nielsen juga mencatat peningkatan perjalanan luar kota yang dilakukan konsumen selama masa Ramadan 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 ataupun 2019. Hellen memprediksi pada 2022, perjalanan keluar kota semakin meningkat dengan pilihan moda transportasi yang lebih beragam.

Ramadan tidak hanya berpengaruh terhadap kebiasaan konsumen, tetapi juga terhadap kebiasaan beriklan para pemilik merek. Nielsen Ad Intel mencatat peningkatan angka belanja iklan seminggu sebelum masa Ramadan.

Dari sisi kategori produk, produk kosmetik atau detergen pakaian dan bahkan produk cat, menawarkan penampilan baru yang lebih baik kepada konsumen di masa Ramadan. Kategori yang juga tercatat menaikkan belanja iklannya di media televisi dan digital, adalah minuman seperti sirup, obat kumur, obat maag dan juga makanan yang sudah diolah.

Ramadan di periode 2021, kata Hellen, menunjukkan konsumen melakukan banyak penyesuaian, termasuk media yang mereka konsumsi. Dia mengatakan pemilik merek perlu melakukan strategi kampanye media baik di TV maupun di Internet yang dilakukan secara komprehensif, mengingat kedua media ini mempunyai fungsi yang saling mendukung untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.

Baca juga: Sekolah Kedinasan STAN Hingga STIN Buka Pendaftaran Mulai 9 April, Cek Daftarnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.