Sebaiknya Tak Makan Gorengan untuk Buka Puasa

ilustrasi gorengan (Freepik.com)
ilustrasi gorengan (Freepik.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dari kita berbuka puasa dengan gorengan. Tapi para ahli tidak menyarankan  gorengan untuk menu buka puasa. Lemak dan minyak berlebih yang terdapat dalam gorengan akan menjadi faktor utama bertambahnya timbunan lemak pada tubuh serta dapat mengganggu sistem pencernaan.

Makanan yang digoreng memperberat kerja saluran pencernaan tubuh. Akibatnya, tubuh mudah lelah. Saat berpuasa, organ tubuh ingin detoks, mengeluarkan racun dalam tubuh sehingga kerjanya ringan.

Mengkonsumsi gorengan yang akan dicerna dengan enzim lipase di mulut tidak akan selesai hingga makanan beralih ke lambung dan ke usus halus. “Berat kerjanya. Maka, sebaiknya konsumsi makanan yang digoreng dipindah saat makan malam,” kata konsultan gizi Rita Ramayulis di Jakarta, Senin, 15 Mei 2017.

Pakar gizi klinik dari Universitas Hassanudin sekaligus Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Tirta Prawita Sari, mengatakan tak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengkonsumsinya. Ia menyarankan untuk menghindari semua jenis gorengan untuk buka puasa.

"Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengkonsumsi gorengan," kata Tirta. Namun, apabila sangat ingin mengonsumsinya, dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan itu menyarankan membatasi sesedikit mungkin gorengan saat berbuka.

Selain itu, pilih metode masak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa. Misalnya, dengan menggorengnya dengan menggunakan airfryer, mengukus, memanggang, atau membuat sup.

Dokter spesialis jantung dan konsultan Vito Anggarino Damay juga menyarankan sebaiknya tidak langsung makan gorengan ketika berbuka karena akan berpengaruh pada lambung. Tubuh akan sulit mencerna makanan apalagi gorengan, kalorinya banyak dan meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. “Kolesterol jahat bisa membuat penumpukan di pembuluh darah dan berisiko serangan jantung di kemudian hari.”

Menurut Vito, untuk menjaga tubuh tetap sehat kuncinya adalah mengkonsumsi sesuai batasan. Bukan sama sekali tidak boleh, namun harus tetap menjaga porsinya. Jika makan banyak tentu berisiko terhadap kesehatan, jadi penting untuk mengetahui angka kolesterol sebagai panduan.

Hal senada juga dikatakan spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Raissa E. Djuanda yang membolehkan gorengan asalkan mempertimbangkan jumlah asupan minyak harian. "Boleh, asalkan minyak harian enggak lebih dari lima sendok makan dan yang dipakai bukan minyak yang dipakai berulang kali, bisa menimbulkan penyakit seperti kolesterol," katanya. 

Sebelum memakan gorengan, Raissa menyarankan sebaiknya terlebih dulu mengganti energi yang sudah habis selama puasa dengan makanan manis seperti kurma sebanyak dua hingga tiga butir.

Baca juga: Hindari Makanan Berikut bila Punya Kolesterol Tinggi

 

NAUFAL RIDHWAN ALY