3 Manfaat Puasa Ramadan bagi Penderita Diabetes

Reporter

Editor

Nurhadi

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
ilustrasi diabetes (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun wajib dilakukan oleh setiap orang Islam, puasa di bulan Ramadan dikecualikan untuk orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu dengan cara membayarkan syarat pengganti. Namun, sebagian besar orang masih ingin menjalankan puasa di bulan Ramadan. Terlebih, bulan Ramadan hanya dilakukan selama satu bulan dalam satu tahun.

Berpuasa bagi penderita diabetes menjadi tantangan tersendiri. Jika asupan makanan berkurang, kadar gula darah juga menurun. Kondisi tersebut memicu hipoglikemia. Sementara itu, kebiasaan makan dengan jumlah banyak saat berpuka pausa memicu hiperglikemia. Meskipun berisiko, terdapat beberapa manfaat berpuasa bagi penderita diabetes. Manfaat itu antara lain

1. Kadar Glukosa Lebih Stabil

Melansir dari kanal Diabetes UK, ketika seseorang sudah berpuasa selama delapan jam, tubuh akan mengalami perubahan. Perubahan itu terjadi saat menggunakan dan mengolah energi untuk beraktivitas. Glukosa memang menjadi kebutuhan energi utama yang dibutuhkan tubuh. Namun, ketika gula habis, tubuh akan memecah cadangan lemak menjadi energi tambahan.

Jika cadangan lemak terus digunakan, seseorang akan mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini berpengaruh pada kerja tubuh dalam mengatur kadar gula darah, kolesterol dalam darah, dan tekanan darah.

American Diabetes Association mencatat penurunan berat badan pada penderita diabetes yang obesitas membantu menurunkan tingkat A1c atau ukuran stabil gula darah selam dua hingga tiga bulan terakhir. Sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Hal ini bisa dialami seorang penderita diabetes saat berpuasa.

2. Menjaga Kesehatan Organ Tubuh

Umumnya, tubuh menyimpan cadangan glukosa. Simpanan glukosa dalam hati atau glikon membutuhkan waktu 12 jam untuk siap digunakan. Jika seorang penderita diabetes berhenti makan dalam jangka waktu yang cukup panjang (berpuasa seharian penuh), maka tubuh akan membakar cadangan lemak sebagai pengganti glikogen. Proses pembakaran lemak mampu mengistirahatkan kerja hati dan pankreas.

3. Meminimalisir Ketergantungan Obat

Melansir dari WebMD, pada penelitian yang dilakukan terhadap tiga orang penderita diabetes tipe 2 selama 10-25 tahun menghasilkan catatan, sebulan setelah berpuasa ketiganya mampu mengurangi ketergantungan terhadap pengobatan insulin. Bahkan setelah selama setahun, mereka menghentikan pengobatan diabetes.

Meski dari penelitian tersebut terbukti berpuasa memiliki manfaat bagi penderita diabetes, namun semua pertimbangan harus sesuai dengan anjuran dokter. Lamanya ketahanan manfaat dari berpuasa bagi penderita diabetes juga perlu dipastikan terlebih dahulu.

Sebelum memutuskan untuk menjalankan puasa selama bulan Ramadan, sebaiknya seorang penderita diabetes berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hal itu dilakukan untuk mengetahui pantangan dan rekomendasi yang tepat. Risiko dari berpuasa pun bisa diatasi.

RISMA DAMAYANTI

Baca juga: Tips Puasa Ramadan bagi Penderita Diabetes 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.