Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di Indonesia belum lama ini dikejutkan dengan kematian Euis Juwariyah Johana alias Mbak You yang dikenal publik sebagai seorang peramal pada 1 Juli kemarin. Semasa hidup, wanita 47 tahun ini pernah mengungkapkan sejumlah ramalan. Bahkan ia disebut-sebut pernah meramal kematiannya sendiri tahun lalu.
Ramalan tersebut didokumentasikan dalam sebuah video yang diunggah oleh Denny Darko pada 28 Maret 2020. Video tersebut kini mulai ramai diperbincangkan kembali oleh masyarakat ketika Mbak You wafat.
Lantas bagaimana perspektif Islam, sebagai agama mayoritas di Indonesia, memandang ramalan?
Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Muzadi, pernah mewanti-wanti agar masyarakat tidak mempercayai ramalan karena akan menyesatkan. Ramalan ditakutkan dapat membuat cemas masyarakat, belum lagi jika hasilnya meleset.
Menurut Hasyim, seperti dikutip dari laman NU.or.id, peramal hanya memanfaatkan situasi dari masyarakat yang sedang cemas dan kurang imannya.
Larangan dalam mempercayai ramalan sendiri sudah disebutkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa: 48, surat Al-Ma’idah: 90-91, dan surat Yunus: 106. Umat muslim diharuskan untuk mempercayai Allah SWT dan Al-Qur’an semata.
Mempercayai ramalan dianggap sebagai perilaku syirik dan menyekutukan Tuhan.
Ramalan sendiri dinilai mengkhawatirkan karena dapat membuat yang mendengar melakukan hal-hal yang tidak sesuai. Contohnya, kata Hasyim, ketika seseorang diramal akan menjadi kepala daerah bulan depan, bisa saja orang tersebut berhutang dan bertaruh demi mewujudkannya. Hal ini dapat merugikan dirinya sendiri, terutama jika ramalannya meleset.
Selain itu, ramalan yang mencakup primbon atau menghitung hari baik tetap tidak dibenarkan dalam Islam. Dalam Islam semua hari dan tanggal adalah baik. Sehingga nasib seseorang tidak ditentukan dari tanggal lahir maupun weton.
DINA OKTAFERIA (Magang)
Baca juga:
Mbak You Meninggal, Denny Darko Ikut Disorot Saat Menyensor Ramalan Waktu Kematiannya
