Adab dan Perilaku terhadap Tetangga Sesuai Anjuran Rasulullah

Reporter

Editor

Nurhadi

Umat Islam membagikan makanan kepada umat Hindu dalam Tradisi Ngejot di Banjar Tista, Desa Dapdap Putih, Buleleng, Bali, Rabu 12 Mei 2021. Tradisi yang digelar sehari sebelum perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah tersebut untuk menjaga silaturahmi dan toleransi antar umat beragama. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Umat Islam membagikan makanan kepada umat Hindu dalam Tradisi Ngejot di Banjar Tista, Desa Dapdap Putih, Buleleng, Bali, Rabu 12 Mei 2021. Tradisi yang digelar sehari sebelum perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah tersebut untuk menjaga silaturahmi dan toleransi antar umat beragama. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tanda seseorang itu beriman kepada Allah dan juga Rasulnya ialah orang yang selalu memuliakan tetangganya. Sebab memuliakan tetangga menjaga hak-haknya tetangga serta berbuat baik kepada mereka merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan.

Sebagai mana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang artinya: "Sungguh tidak beriman kepada Allah (3x)." Para sahabat bertanya, "Siapakah orang tersebut ya Rasulullah?" Rasulullah SAW, menjawab, "Orang yang tetangganya tidak pernah selamat dari gangguannya." (HR. Imam Bukhari dari Abu Syuraih)

Hadis tersebut menjelaskan bahwa orang yang tidak menghormati tetangganya bukanlah termasuk tanda orang yang beriman dan sesungguhnya orang tersebut telah melakukan perbuatan dosa yang besar dan kelak akan disiksa dalam api neraka. Namun jika kita hendak mendapatkan derajat keimanan di sisi Allah maka memuliakan tetangga sudah menjadi kewajiban kita.

Banyak cara yang bisa dilakukan seorang muslim untuk memuliakan tetangganya. Berikut di antaranya:

1. Saling berbagi Rezeki kepada tetangga

Saling berbagi rezeki kepada tetangga merupakan adab yang baik, bahkan Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada ummatnya untuk tidak kikir dan saling berbagi walau hanya dengan makanan yang sedikit. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang berbunyi. “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur daging kuah maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim)

2. Menjenguk ketika sakit

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad bahwa salah satu adab dalam bertetangga yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ialah dengan menjenguk ketika sakit. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim yang sedang sakit, maka seakan-akan dia berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba."

3. Saling menghormati dan tidak menggangu tetangga

Saling menghormati dan tidak berlaku zalim kepada tetangga merupakan perbuatan yang terpuji dan tidak sepantasnya dilakukan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang artinya,  "Barangsiapa yang pernah menganiaya saudaranya baik yang berhubungan dengan kehormatan diri maupun sesuatu, maka hendaklah ia minta maaf sekarang juga, sebelum datangnya saat di mana dinar dan dirham tidak berguna, di mana bila mempunyai amal shalih, maka amal itu akan diambil sesuai dengan kadar penganiayaannya. Bila ia tidak mempunyai kebaikan, maka kejahatan orang yang dianiayanya itu diambilnya dan dibebankan kepacithiya." (HR. Imam Bukhari).

4. Berbuat baik kepada tetangga

Di antara bentuk berbuat baik kepada tetangga ialah dengan menyapa tetangga dan juga saling bersedekah saling memberi makanan atau menjenguk mereka ketika sakit, memenuhi undangan, serta mendoakannya.

SABAR ALIANSYAH PANJAITAN

Baca juga: