Selalu Surut Setiap Tahun, Danau Tiberias Dikaitkan dengan Kemunculan Dajjal

Reporter

Seorang pria berjalan di dekat tenda di tepi Danau Galilea, Tiberias, Israel 1 Desember 2016. REUTERS/Ronen Zvulun
Seorang pria berjalan di dekat tenda di tepi Danau Galilea, Tiberias, Israel 1 Desember 2016. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Jakarta - Polemik surutnya air Danau Tiberias terjadi hampir setiap tahun. Pada 2018 lalu, masyarakat dihebohkan dengan menyusutnya Danau Tiberias hingga tampak pulau kecil di tengah-tengah danau. Sejumlah masyarakat pun mengaitkan surutnya Danau Tiberias dengan tanda akhir zaman.

Menurut Islam, Danau Tiberias memiliki beragam julukan seperti Danau Galilea, Danau Ganesaret, Danau Kineret, dan Danau Kinerot. Danau ini dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat dengan munculnya Dajjal yang akan meminum air dari danau hingga habis. Hal ini diriwayatkan hadist sahih yang diriwayatkan dari Nawwas bin Sam'an RA.

Dikutip dari berbagai sumber, mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali Jum’ah meyakinkan bahwa mengeringnya Danau Tiberias adalah bagian dari tanda-tanda kiamat, hanya saja kapan kiamat akan terjadi tidak bisa dipastikan begitu saja hanya dengan menyusutnya Danau Tiberias. Mengutip pendapat Imam Muslim, peristiwa ini terjadi justru ketika Dajjal dan Ya’juj Ma’juj keluar kelak pada akhir zaman, tidak pada waktu sekarang.

Saat ini, status debit air yang ada di dalam Danau Tiberias telah mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Danau Tiberias memiliki kedalaman hingga 44 meter ini dapat menyusut satu cm per hari. Beberapa peneliti menyebutkan penyusutan ini terjadi karena bertambahnya populasi di Israel, Palestina dan Yordania yang menggunakan air danau untuk kebutuhan sehari-hari dan juga pertanian.

WINDA OKTAVIA

Baca juga: Kisah Danau Tiberias, Danau yang disebut dalam Hadis Tanda Akhir Zaman