Libur Lebaran, Pemkot Jakarta Selatan Prediksi Volume Sampah Naik 15 Persen

Petugas dengan alat berat mengambil sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 1 Juni 2020. Penurunan volume sampah di Bantargebang ini diakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak pada aktivitas di pusat perbelanjaan dan kuliner. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas dengan alat berat mengambil sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 1 Juni 2020. Penurunan volume sampah di Bantargebang ini diakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak pada aktivitas di pusat perbelanjaan dan kuliner. ANTARA/Fakhri Hermansyah

Namun, imbuh dia, ketika hari H Lebaran, volume sampah di DKI Jakarta menurun menjadi 2.120 ton per hari karena warganya sebagian besar mudik.

"Bayangan saya (sampah) 1.500 ton per hari, kalau pulang mudik kisaran 300 ton. Itu hanya warga dalam kota, kantor tutup, aktivitas ekonomi tutup, mal sepi. Beda dengan sekarang, karena tidak ada mudik, mal, toko, warung tetap buka," katanya.

Isnawa melanjutkan selain tidak ada libur bagi petugas, antisipasi lain juga dilakukan untuk menangani potensi peningkatan volume sampah di antaranya menyiagakan kendaraan operasional.

Adapun kendaraan operasional itu di antaranya truk sampah, kendaraan penyapu keliling, gerobak motor yang semuanya disiapkan untuk antisipasi sampah.

"Alhamdulilah, tidak ada keluhan warga selama saya pantau libur Lebaran berkaitan masalah sampah," ujarnya.

BACA: Lebaran Hari 1, Volume Sampah DKI yang Diangkut ke Bantargebang Capai 2.142 Ton