Polisi Sudah Putar Balik 600 Ribu Pemudik Lebaran 2021

Reporter

Petugas gabungan Satgas Covid-19 melakukan penyekatan kendaraan wisatawan di jalur wisata Puncak saat libur Idul Fitri, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Mei 2021. Kendaraan yang diperbolehkan melintasi jalur wisata Puncak Bogor hanya kendaraan plat F (Bogor) selain plat tersebut diputar balik petugas sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 di area wisata. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas gabungan Satgas Covid-19 melakukan penyekatan kendaraan wisatawan di jalur wisata Puncak saat libur Idul Fitri, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Mei 2021. Kendaraan yang diperbolehkan melintasi jalur wisata Puncak Bogor hanya kendaraan plat F (Bogor) selain plat tersebut diputar balik petugas sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 di area wisata. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Korps Lalu Lintas Polri telah memutarbalikkan lebih dari 600 ribu kendaraan yang hendak mudik Lebaran 2021 sejak 6-14 Mei. Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Istiono menyatakan tak hanya kendaraan pribadi saja, tetapi travel gelap pun ikut ditindak.

"Total selama delapan hari, kami putar balikan 600 ribu kendaraan. Travel gelap yang kami tindak tegas ada 600 kendaraan," ucap Istiono melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Pemerintah melarang mudik Lebaran 2021. Larangan mudik ini diperuntukkan bagi seluruh kalangan masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN), TNI-Polri, karyawan swasta maupun pekerja mandiri. Polri pun menerjunkan 166.734 personel untuk menjaga 381 titik sekat di seluruh wilayah di Indonesia. Terhadap yang bandel, polisi tak segan melakukan putar balik.

Istiono mengatakan hingga 14 Mei volume arus kendaraan mudik menurun. "Yang menuju Jawa lebih kurang 74 persen, yang menuju Jabar turun 100 persen, menuju Merak turun 45 persen," ujar dia.

Padahal, Istiono menyatakan berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan sempat diperkirakan akan ada 23 juta pemudik. Namun, dari data terakhir yang diterima dari Kementerian Perhubungan, hanya 1,5 juta orang yang keluar dari wilayah Jabodetabek.

Istiono menyatakan hal itu lantaran sosialisasi peniadaan mudik Lebaran 2021 berjalan efektif. Apalagi pihaknya juga menyekat 381 titik. "Ini artinya kesadaran masyarakat sudah bagus dan langkah-langkah tindakan kami untuk melakukan pencegahan baik melalui sosialisasi maupun langkah penyekatan di lapangan sangat efektif," kata Istiono.

Baca juga: Arus Balik Lebaran 2021, Ini Syarat Masuk Lagi ke Jabodetabek

ANDITA RAHMA