Menyempurnakan Puasa Ramadan, Ini Keutamaan Puasa Syawal

Reporter

Seorang anak melaksanakan salat tarawih pertama di lokasi terdampak gempa di Desa Kaliuling, Lumajang, Jawa Timur,  Senin, 12 April 2021. Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 Hijriah di Indonesia jatuh pada Selasa, 13 April 2021. ANTARA/Zabur Karuru
Seorang anak melaksanakan salat tarawih pertama di lokasi terdampak gempa di Desa Kaliuling, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 12 April 2021. Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 Hijriah di Indonesia jatuh pada Selasa, 13 April 2021. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan yang hukumnya wajib, umat Islam juga disunnahkan untuk berpuasa sunnah di bulan Syawal. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari dalam bulan Syawal. Tidak harus dilakukan secara berturut-turut, selagi masih bulan Syawal.

Allah SWT dalam firman-Nya menyebutkan keutamaan melaksanakan ibadah puasa, yang artinya: "Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)." (HR Bukhari dalam Shahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).

Lalu, apa saja keutamaan puasa Syawal?

  1. Menyempurnakan Puasa Ramadan

Sama seperti ibadah salat sunnah, puasa Syawal yang hukumnya sunnah juga bisa menutupi kekurangan dan menyempurnakan ibadah yang wajib.

Puasa Syawal mampu menyempurnakan kekurangan saat di bulan Ramadan. Karena sejatinya, ada kekurangan dalam setiap ibadah seseorang.

  1. Bagai Berpuasa Setahun Penuh

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari saat Syawal, dia seperti berpuasa setahun." (HR. Muslim). Hadis ini bersifat shahih.

  1. Sebagai Tanda Syukur Kepada Allah SWT

Berpuasa sunnah di bulan syawal merupakan tanda bahwa kita syukur kepada Allah Swt atas anugerah yang melimpah di bulan Ramadan. Di antaranya berupa puasa, qiyamul lail atau salat malam, zakat, dan sebagainya.

Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra yang artinya: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (Hr. Bukhari dan Muslim).

  1. Tidak Terputusnya Ibadah pada bulan Ramadan

Dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan juga berakhir. Hendaknya kita sebagai umat mempertahankan ibadah di bulan-bulan berikutnya, sebagaimana yang kita lakukan di bulan Ramadan. Puasa Syawal dapat menjadi salah satu upaya tersebut.

  1. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan

Jika Allah SWT menerima ibadah hamba-Nya, maka Dia akan memberikan taufik agar hamba-Nya senantiasa beramal saleh setelahnya. Berpuasa sunnah di bulan Syawal atau puasa Syawal adalah salah satu bentuknya.

ANNISA FEBIOLA

Baca: Hukum dan Keutamaan Puasa Syawal Seperti Ibadah Puasa Terus Menerus