Biskuit Langganan Saat Lebaran, Sejarah Khong Guan Bermula dari Imigran Fujian

Reporter

Seorang pedagang merapikan kue kering lebaran di salah satu penjualan kue di Jl Raya Bogor Km 26 Jakarta atau di depan Pabrik Biskuit Khong Guan, Jakarta, Minggu (28/7). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Seorang pedagang merapikan kue kering lebaran di salah satu penjualan kue di Jl Raya Bogor Km 26 Jakarta atau di depan Pabrik Biskuit Khong Guan, Jakarta, Minggu (28/7). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Khong Guan, sebagian masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan biskuit yang kerap dihidangkan saat lebaran ini. Lukisan di kaleng kemasannya yang fenomenal bahkan kerap dijadikan meme sebagai lelucon. Khong Guan sendiri merupakan perusahaan berskala internasional di bidang industri makanan produk biskuit dan wafer yang didirikan sejak 1947 atau 74 tahun lalu di Singapura.

Pendirinya adalah imigran asal Fujian, Cina, kakak beradik Chew Choo yakni Keng dan Han. Sebelum berdirinya Khong Guan, awalnya kedua bersaudara ini bekerja di pabrik biskuit di Singapura untuk mendapatkan uang demi penghidupan keluarga di kampung halaman. Namun saat Jepang menginvasi Singapura, Keng dan Han terpaksa mengungsi ke Perak Malaysia. Di Perak, keluarga Chew Choo ini tetap membuat biskuit hingga persediaan bahan habis, demi bertahan hidup di pengungsian mereka kemudian garam dan sabun.

Setelah Jepang mundur dari Singapura, Keng dan Han kembali ke Singapura, di sana mereka mendapati mesin pembuat biskuit di pabrik pembuatan biskuit mereka bekerja telah rusak. Tidak boleh patah semangat sebab hidup mesti berlanjut, kakak beradik ini membuat inovasi dan menciptakan lini produk semi otomatis dengan rantai sepeda. Mesin tersebut menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata, tak dinyana penjualan biskuit mereka meningkat seiring dengan tingginya kemampuan produksi.

Akhirnya pada 1947, Keng dan Han memutuskan untuk mendirikan pabrik yang mereka namai Khong Guan Biscuit Factory Limited di Singapura, tahun-tahun berikutnya menyusul pabrik-pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina, serta di beberapa kota di pesisir Tiongkok. Khong Guan juga hadir di lebih dari 40 negara, di antaranya negara-negara di Timur Tengah, Asia Timur seperti Hongkong dan Jepang, negara di benua Australia, Eropa dan Kanada, serta di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat

Khong Guan sendiri hadir di Indonesia dengan pabrik Khong Guan Biscuit Factory Indonesia pada tahun 1970. Produk yang dijual di Indonesia tak jauh berbeda dengan di Singapura dan negara Asia Tenggara lainnya. Biskuit dan wafer Khong Guan dikemas dalam kaleng segi empat warna merah dengan label “Khong Guan Red Assorted” atau “Khong Guan Merah”. Selain terkenal akan biskuit asortimennya, Khong Guan juga memproduksi biskuit jenis lain seperti Big Royal, Marie Susu, dan Malkist. Khong Guan Group di Indonesia juga membawahi merek Monde, Nissin, dan Serena.

Berkat dukungan dari masyarakat Indonesia, Khong Guan menjadi salah satu industri besar yang turut serta membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Setiap tahunnya, puluhan ribu orang direkrut dan diperkerjakan di sejumlah pabrik Khong Guan yang tersebar di Indonesia.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga:  Masih Misteri, Cerita di Balik Tidak Adanya Sosok Ayah di Kaleng Khong Guan