BPOM Banjarmasin Temukan Ratusan Produk Makanan Kadaluarsa selama Ramadan

 Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito (kiri) memberikan keterangan saat meninjau Puskesmas Abiansemal I, Badung, Bali, Kamis 4 Maret 2021. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito (kiri) memberikan keterangan saat meninjau Puskesmas Abiansemal I, Badung, Bali, Kamis 4 Maret 2021. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf

Selain itu, BPOM bersama instansi terkait, melakukan pembinaan untuk produk TIE yang diproduksi oleh industri rumah tangga, sedangkan terhadap penjual ritel pangan yang ditemukan produk rusak dan keduluwarsa diberikan sosialisi tentangn cara ritel pangan yang baik (CRPB).

Pada pemeriksaan yang dilaksanakan kerja sama lintas sektor terkait, seperti Dinas Perdagangan, Ketahanan Panganan Pemprov Kalsel, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dinas Perikanan dan terkait lainnya, BPOM Banjarmasin juga melakukan sampling dan pengujian terhadap 110 pangan jajanan buka dan takjil.

Hasil pengujian tersebut sebanyak 12 sampel diantaranya, lima sampel mengandung bahan rhodamin B (4,54 persen), empat sampel (3,63 persen) mengandung boraks, dan tiga sampel (2,73 persen) mengandung formalin.

"Terhadap penjual produk pangan yang mengandung bahan berbahaya diberkan pembinaan bersama dengan dinkes dan disdag," katanya.

Selama bulan puasa kata dia, BPOM berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanana pangan dan melindungi kesehatan masyarakat dalam masa darurat COVID-19.

Balai Besar POM di Banjarmasin, menurut dia, akan lebih intensif melakukan pendampingan kepada UMKM/pelaku usaha, sosialisasi serta komunikasi, informasin dan edukasi (KIE) kepada masyarakat.


 

BACA: BPOM Temukan Produk Pangan Kedaluwarsa Terbanyak di 5 Wilayah Ini