TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan beragam upaya untuk mengantisipasi potensi terjadinya kerumunan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Meski tidak dirinci, Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan terdapat sedikit peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 pada periode 28 April hingga 9 Mei 2021 sehingga diperlukan konsolidasi bersama sejumlah pemangku kepentingan.
"Agar peningkatan itu tidak terlalu tinggi, kami lakukan antisipasi. Cara antisipasi kita dengan konsolidasi dan mengundang 'stakeholders' internal di Pemerintah Kota Jakarta Pusat," kata Dhany saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Senin, 10 Mei 2021.
Dhany mengatakan potensi kerumunan terdapat di lingkup RT maupun RW, terutama saat silaturahmi Hari Raya Idul Fitri, serta titik lainnya di pasar tradisional.
Kemudian, antisipasi kerumunan juga dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk mencegah membeludaknya jumlah pengunjung yang berziarah terutama saat Lebaran.
Ketiga, Pemkot Jakarta Pusat juga mengantisipasi peningkatan kasus yang berasal dari aktivitas keagamaan setelah Salat Id. Oleh karena itu, pihaknya melakukan pengawasan dan memberi perhatian khusus terhadap penerapan protokol kesehatan.
"Akan diplot teman-teman dari Satpol PP, Dinas Penanggulangan Kebakaran, Dinas Sosial dengan koordinasi teman-teman Lurah, Camat, RT, RW, PKK, Karang Taruna ikut terlibat dalam pencegahan Covid-19," kata Dhany.
Pemkot Jakarta Pusat juga akan melakukan "monitoring" di lapangan bersama Polres Jakarta Pusat terkait kemungkinan adanya kegiatan halalbihalal (open house) berbuntut kerumunan saat Hari Raya Idul Fitri 2021.
Baca juga : Detik-detik Rizieq Shihab di Kerumunan Gadog: Keluar Tol Arah Puncak Masih Sepi...
ANTARA