Ridwan Kamil: 60 Ribu Kendaraan Diputar Balik, 15 Pemudik Positif Covid-19

Gubernur Ridwan Kamil memberi keterangan pers di pos penyekatan larangan mudik tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 Mei 2021. Larangan mudik oleh pemerintah menurut Kepolisian Republik Indonesia berhasil menekan jumlah pemudik menjadi 11 persen atau sekitar 8 juta penduduk. Larangan ini terbukti harus terus digalakan karena sudah 15 pemudik yang terpapar Covid-19. TEMPO/Prima Mulia
Gubernur Ridwan Kamil memberi keterangan pers di pos penyekatan larangan mudik tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 Mei 2021. Larangan mudik oleh pemerintah menurut Kepolisian Republik Indonesia berhasil menekan jumlah pemudik menjadi 11 persen atau sekitar 8 juta penduduk. Larangan ini terbukti harus terus digalakan karena sudah 15 pemudik yang terpapar Covid-19. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sudah 60 ribu kendara yang diputar balik di seluruh titik penyekatan larangan mudik di Jawa Barat.

“Yang sudah diputarbalikkan selama 2 hari kurang lebih sekitar 60 ribuan (kendaraan), dari 130-an ribu kendaraan yang kita razia,” kata dia, di posko penyekatan di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin, 10 Mei 2021.

Ridwan Kamil mengatakan, jumlah pemudik yang bocor kemungkinan jauh lebih kecil lagi. “Kalau ada bocor-bocor, feeling saya di bawah 60 ribuan lah, kira-kira begitu. Kalau pun itu iya, terhadap 6 juta yang biasa mudik, itu hanya 1 persen kurang,” kata dia.

Dia menuturkan, ada 15 pemudik yang diketahui terpapar Covid-19 saat menjalani tes acak. “Terbukti ada 15 pemudik terpapar Covid, 15 pemudik itu kita lakukan pengetesan di razia-razia di beberapa tempat, menunjukkan teori kita betul. Kalau dilepas begitu saja, ada sekian persen yang terpapar Covid, nanti kasihan orang tua yang di datangi mereka yang terpapar Covid tadi,” kata dia.

Menurut dia, pemerintah melarang mudik untuk menghindarkan penyebaran Covid-19 yang biasa terjadi saat libur panjang. “Mudik itu baik, mudik itu mulai, bertemu orang tua itu mencari ridho surga, tapi dalam waktu yang bersamaan ada potensi kebahayaan. Dalam syariat Islam, para pemudik rata-rata muslim, kalau ada kebaikan bentrok dengan kebahayaan, maka syariatnya adalah mendahulukan membereskan kebahayaannya,” kata Ridwan Kamil.

BACA: Ratusan Pemudik Bobol Penyekatan Mudik 2021 di Karawang

AHMAD FIKRI