Suami Istri ini Membangun Masjid Kubah Emas Seluas 8 Ribu Meter Per Segi

Reporter

Masjid kubah emas dibangun oleh Dian Djuriah Rais binti Muhammad Rais, pengusaha asal Banten. Pembangunan masjid yang dikenal karena bagian kubahnya dilapisi emas 22 karat ini dimulai pada 2001 dan selesai akhir 2006. Dok. TEMPO/ Ramdani
Masjid kubah emas dibangun oleh Dian Djuriah Rais binti Muhammad Rais, pengusaha asal Banten. Pembangunan masjid yang dikenal karena bagian kubahnya dilapisi emas 22 karat ini dimulai pada 2001 dan selesai akhir 2006. Dok. TEMPO/ Ramdani

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki berbagai masjid yang memiliki keunikan mulai dari sejarah, interior, hingga arsitektur masjid yang menarik. Salah satu masjid yang memiliki keunikan tersebut adalah Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas.

Masjid Kubah Emas yang berlokasi di Depok, Jawa Barat ini juga disebut-sebut sebagai masjid termegah di Asia Tenggara. Masjid ini dibangun pada 2001 dan didirikan oleh pasangan suami istri yakni Maimun Al Rasyid dan Dian Djuriah Rais. Masjid Kubah Emas memiliki luas 8.000 meter persegi, diangun di atas lahan seluas 70 hektare.

Pembangunan masjid ini dilatarbelakangi ketika Maimun Al Rasyid dan Dian Al Mahri membeli satu lahan di Kecamatan Limo, Depok pada 1996 lalu. Pembangunan masjid ini juga dilakukan secara spontanitas. Menurut Dian, masyarakat akan membutuhkan masjid ketika sedang liburan atau sekadar berjalan-jalan.

Masjid ini memiliki 5 kubah utama dan juga 4 kubah kecil yang berada dekat kubah utama. Masjid yang letaknya di Jalan Raya Maruyung ini juga memiliki kubah yang dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter. Bangunan masjid ini terinspirasi dari masjid-masjid khas Persia dan juga Taj Mahl di India.

Untuk interior masjid langsung didesain oleh Dian Al Mahri. Dian terinspirasi dengan masjid yang terdapat di jazirah Arab, hal ini pula yang menjadi rujukannya untuk mempercantik interior masjid. Arsitektur masjid di Timur Tengah memiliki ciri khas seperti, kubah, minaret, halaman depan, serta menggunakan hiasan dekoratif berbentuk geometris.

Masjid ini selesai dibangun dan diresmikan pada 31 Desembaer 2006, yang bertepatan pada peringatan Hari Raya Idul Adha. Oleh karena itu, penggunaan masjid ini secara masal dilakukan untuk melaksanakan salat Idul Adha.

Pemilihan 5 kubah masjid juga memiliki makna yang mengacu pada rukun Islam. Selain itu, masjid ini juga memiliki 6 pilar di dalamnya. Keenam pilar tersebut melambangkan rukun iman yang wajib dipercaya dan diimani oleh umat Islam. Masjid Kubah Emas ini mampu menampung hingga 20.000 jemaah.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Nikmatnya Ibadah di Masjid Kubah Emas