Rasulullah Telah Mengajarkan Tipe Kepemimpinan yang Adil dan Amanah

Reporter

Umat Islam bisa kembali melaksanakan ibadah salat Jumat dengan saf berjarak di Masjid Al Ukhuwah, Bandung, Jumat 5 Juni 2020. Untuk pertama kalinya sejak ditutup bulan Maret lalu, pemerintah Kota Bandung memberi izin pelaksanaan ibadah berjemaah dengan syarat menjalankan protokol pencegahan Covid-19. TEMPO/Prima Mulia
Umat Islam bisa kembali melaksanakan ibadah salat Jumat dengan saf berjarak di Masjid Al Ukhuwah, Bandung, Jumat 5 Juni 2020. Untuk pertama kalinya sejak ditutup bulan Maret lalu, pemerintah Kota Bandung memberi izin pelaksanaan ibadah berjemaah dengan syarat menjalankan protokol pencegahan Covid-19. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Selain ibadah, Islam pun mengatur berbagai macam kegiatan muamalah salah satunya adalah hubungan antara pemimpin dan umat ataupun rakyatnya. Dalam hal ini, tipe kepemimpinan yang ideal telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW merupakan teladan bagi umat Islam, baik dari perkataan hingga tindakkannya. Rasulullah SAW pernah memperingatkan dalam sabdanya, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadirnya Nabi Muhammad SAW sebagai khalifah di bumi juga tertuang dalam firman Allah SWT, "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." QS at-Taubah (9: 128).

Hadirnya ayat ini juga mendorong jiwa para pemimpin yang ada di bumi untuk selalu bersikap adil, memiliki solidaritas tinggi, dan juga bersikap adil kepada umat maupun rakyatnya. Hal ini akan membantu setiap permasalahan, bersifat sosial yang dihadapi oleh rakyatnya.

Dalam Islam, untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki pemahaman mengenai tauhid, kesetaraan manusia, persatuan Islam, kedaulatan rakyat, dan juga pemahaman mengenai konsep adil. Salah satu hal yang cukup penting dalam Islam, pemimpin harus memiliki perhatian penuh terhadap kehidupan rakyatnya dan bersikap adli, tidak membedakan antarmereka.

Menurut Ahmad Ibrahim Abu Sinn dalam bukunya Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer, Kepemimpinan dalam Islam bersifat pertengahan, selalu menjaga hak dan kewajiban individu serta masyarakat dalam prinsip keadilan, persamaan, tidak sewenang-wenang dan berbuat aniaya.

Selain itu, pemimpin juga harus konsen terhadap tujuan dan memberikan kepuasan kepada bawahan dengan memberikan suri tauladan yang baik, konsisten dan tetap bersemangat serta rela berkorban untuk mewujudkan tujuan.

Rasulullah SAW mengingatkan di dalam sabdanya, "Sebaik-baik pemimpin kalian ialah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian, juga yang kalian mendoakan kebaikan untuknya dan ia pun mendoakan kebaikan untuk kalian. Sedangkan, seburuk-buruk pemimpin kalian ialah orang-orang yang kalian membenci mereka dan mereka pun membenci kalian, juga yang kalian menghujatnya dan dia pun pun melaknat kalian." (HR Muslim dari Auf bin Malik).

GERIN RIO PRANATA

Baca: Ciri Pemimpin yang Baik Mau Mendengarkan dan Tanggung Jawab