Tunisia Lockdown Parsial Sampai Lebaran

Abdelhak Etlili mengeluarkan kartu biru kepada warga yang melanggar aturan untuk menjaga jarak atau social distancing di tengah wabah virus Corona, di Nabeul, Tunisia, 23 April 2020.  REUTERS
Abdelhak Etlili mengeluarkan kartu biru kepada warga yang melanggar aturan untuk menjaga jarak atau social distancing di tengah wabah virus Corona, di Nabeul, Tunisia, 23 April 2020. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tunisia memberlakukan lockdown parsial terhitung mulai Minggu, 9 Mei 2021 sampai libur lebaran Idul Fitri. Pemerintah memperingatkan kenaikan angka infeksi virus corona bisa membuat fasilitas perawatan kesehatan di Tunisia kewalahan.

Lockdown parsial diumumkan oleh Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi pada Jumat, 7 Mei 2021. Dalam pernyataannya, Mechichi mengatakan negaranya telah mengalami krisis kesehatan terburuk dalam sejarah.

Masjid – masjid, pasar dan aktivitas bisnis yang tidak mendesak, maka tidak tidak diperbolehkan beroperasi. Lockdown parsial di Tunisia diberlakukan menjelang akhir Ramadan.  

“Institusi kesehatan terancam lumpuh,” kata Mechichi. Dia menambahkan tenaga kesehatan sudah sangat kelelahan, di mana sekitar 100 orang meninggal karena Covid-19 hampir setiap harinya.

Lebih dari 500 pasien Covid-19 saat ini dirawat di ICU. Jumlah itu belum pernah terjadi sebelumnya sehingga mendorong tenaga kesehatan mendirikan rumah sakit darurat. Tunisia yang terletak di Afrika bagian utara, juga terseok-seok memenuhi kebutuhan oksigen.           

Di bawah aturan baru, perjalanan antar wilayah di Tunisia, tidak diperbolehkan. Acara kumpul-kumpul  dan perayaan, juga dilarang. Tunisia akan memberlakukan jam malam, yang berlaku mulai pukul 7 malam – 5 pagi.     

Juru bicara Pemerintah Tunisia Hasna Ben Slimane mengatakan warga Tunisia hanya boleh keluar rumah untuk hal-hal yang mendesak. Tunisia memiliki populasi sekitar 12 juta jiwa dan telah mencatatkan ada 300 ribu kasus positif Covid-19 di sana. Dari jumlah itu, lebih dari 11.200 pasien virus corona, meninggal.   

Baca juga: Virus Corona, Masjid dan Restoran di Tunisia Boleh Buka Kembali

Sumber: english.alarabiya.net