CEO American Airlines Ikut Berpuasa Ramadan untuk Solidaritas Kepada Staf Muslim

CEO U.S. Airways Doug Parker mengumumkan rencana merger AMR Corp, induk dari American Airlines, dengan U.S. Airways selama konferensi pers di Bandara Internasional Dallas-Ft Worth dalam file foto yang diambil pada tanggal 14 Februari 2013. [REUTERS / Mike Stone]
CEO U.S. Airways Doug Parker mengumumkan rencana merger AMR Corp, induk dari American Airlines, dengan U.S. Airways selama konferensi pers di Bandara Internasional Dallas-Ft Worth dalam file foto yang diambil pada tanggal 14 Februari 2013. [REUTERS / Mike Stone]

TEMPO.CO, Jakarta - CEO American Airlines Doug Parker mengatakan dia ikut berpuasa Ramadan untuk mendukung karyawan Muslim di maskapai penerbangannya.

"Inti dari puasa adalah empati," tulis Parker hari Jumat, dalam sebuah unggahan di LinkedIn, mengutip dari undangan yang dia terima dari sebuah kelompok karyawan Muslim, dilansir dari Forbes, 6 Mei 2021.

"Puasa membantu kita merasakan sakit, penderitaan, kesepian, kemiskinan dan kelaparan orang lain," kata undangan tersebut. "Di satu sisi, itu menghubungkan kita sebagai manusia. Menahan diri dari makan dan minum untuk mengalami bagaimana rasanya berpuasa, dan juga menjadi orang miskin."

Menurut Daily Sabah, Parker menerima undangan puasa dari Muslim Employee Business Resource Group (EBRG), yang mengundang non-Muslim di American Airlines untuk berpuasa bersama pada 29 April.

Unggahan Doug Parker itu adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan maskapai besar untuk menunjukkan dukungan aktivisme di berbagai bidang, termasuk hak LGBTQ dan netral karbon.

Diapit oleh eksekutif maskapai penerbangan lainnya, CEO American Airlines Doug Parker (tengah) berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows di Washington, AS, 17 September 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]

Pernyataan Doug Parker sebagian besar disambut positif dan terima kasih kepada Parker karena telah menunjukkan rasa hormat.

"Saya merasa luar biasa bahwa Anda berhasil berpuasa selama berjam-jam ini padahal Anda tidak perlu melakukannya," kata seorang pengguna LinkedIn dari Mesir.

Namun, sebagian dari komentar mengecam kurangnya perhatian yang sama terhadap karyawan Kristen. "Saya berharap Anda memiliki pengakuan dan pujian yang sama untuk orang-orang Kristen yang taat di perusahaan. Orang Kristen berpuasa secara teratur untuk alasan yang sama. Saya belum pernah melihat pengakuan khusus seperti itu," kata pengguna dari Fort Worth.

Pengguna lain mengecam komentar kritis. Seorang dari New York City berkata, "Saya kecewa dengan komentar toxic tetapi sebagai seorang Kristen, dibesarkan hati oleh komentar positif dari Muslim dan Kristen."

Muslim di seluruh dunia, termasuk anggota tim American Airlines, menunaikan puasa seperti ini sepanjang bulan Ramadan.

Parker mengatakan dia berpuasa pada Kamis kemarin selama 15 jam, dari jam 5:30 pagi hingga 8:30 malam, tanpa makanan atau minuman bahkan air.

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya lapar - dan benar-benar haus - pada pukul 8:30 malam. Itu memberi saya rasa hormat yang luar biasa untuk anggota tim Muslim kami dan komitmen mereka terhadap keyakinan mereka," tulis Parker di LinkedIn-nya.

"Saya bangga dengan pekerjaan yang dilakukan Muslim EBRG kami untuk American Airlines dan kami semua berterima kasih atas kepemimpinan dan undangan terbuka mereka untuk terhubung sebagai manusia," kata Doug Parker, memuji karyawan Muslim di American Airlines atas komitmennya bekerja sambil berpuasa Ramadan.

Baca juga: Seorang Polisi Non-Muslim di Manchester Ikut Berpuasa

FORBES | DAILY SABAH