10 Hari Terakhir Ramadan, Amalan Agar Terbebas Dari Api Neraka

Reporter

Ilustrasi salat. ANTARA
Ilustrasi salat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh hari terakhir Ramadan menyimpan banyak keutamaan bagi umat muslim. Momen ini pun kerap dimanfaatkan untuk berlomba-lomba memohon ampunan agar terbebas dari api neraka.

Selain itu malam-malam terakhir Ramadan pun diyakini waktu turunnya lailatul qadar malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Lailatul qadar adalah malam turunnya Alquran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah (langit) dunia.

Sebulan Ramadan dibagi 3 keutamaan tiap hitungan sepuluh harinya. Mulai dari 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari terakhir. Hadis riwayat al-Baihaqi dalam Syuabul Iman dan diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dalam Sahih ibn Khuzaimah yang artinya, “Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.”

Walaupun kedatangan lailatul qadar adalah rahasia Allah, Rasulullah mengisyaratkan agar umatnya memperbanyak ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Hal ini seperti sabda Rasulullah: "Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadan." (HR. Imam Bukhari).

Adapun amalan yang baik dilakukan memasuki 10 hari terakhir Ramadan adalah iktikaf, ibadah berdiam diri di masjid demi mendekatkan diri kepada Allah dan menyambut keajaiban lailatul qadar. Amalan ini sunnah, bukan sesuatu yang wajib.

Amalan selanjutnya adalah beberapa amalan yang dilakukan saat iktikaf. Seperti tadarus Alquran, memperbanyak berdoa amalan, mendirikan salat malam dan senantiasa berzikir. Keutamaan tiap ibadah tersebut dijanjikan Allah balasanannya. Misalnya membaca Alquran serta mentadaburi artinya, Allah akan melipatgandakan ganjaran pahalanya.

Seperti hadis yang diriwayatkan Abdullah Ibnu Mas'ud sebagai berikut: "Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).

Selain amalan saleh untuk hubungan hamba dan Tuhannya, pada bulan Ramadan juga diajurkan banyak melakukan sedekah untuk menjalin keharmonisan antarsesama. Sedekah dapat membersihkan hati dan harta. Untuk amalan ini pun Allah menjanjikan pahala yang baik bagi mereka yang bersedekah ikhlas demi mengharap ridho Allah subhanahuwata’ala.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Puasa Ramadan: 10 Hari Pertengahan Berkah Penuh Ampunan