Adab Memuliakan Tamu dalam Ajaran Islam

Reporter

Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock
Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Agama Islam mengajarkan untuk memelihara silaturahmi dengan saudara terutama sesama muslim. Menjalin silaturahmi dengan memuliakan tamu termasuk amalan dalam Islam yang tidak hanya berupa ibadah. Selain membuat orang lain yang dikunjungi merasa senang, silaturahmi juga memiliki banyak keutamaan.

Hukum silaturahmi menurut Islam adalah wajib dilakukan karena silaturahmi merupakan salah satu cara untuk memperlancar rezeki dan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan saudara lainnya. Rasulullah memerintahkan agar umat Islam menjaga silaturahmi dalam hadis berikut:

"Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan." (HR Bukhari dan Muslim).

Pentingnya menjaga silaturahmi juga terdapat dalam Al-Qur'an Surat An Nisa ayat 36 yang artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."

Rasulullah juga mengajarkan beberapa adab menerima tamu. Dirangkum dari berbagai sumber, adab tersebut di antaranya yaitu:

1. Bersikap dan berpakaian sopan saat menerima tamu

Ketika kedatangan tamu, wajib bagi seorang muslim menjaga sikap dan tata caranya berpakaian agar tetap terlihat sopan. Hal ini dilakukan agar tamu merasa dihormati kedatangannya. Selain itu, sambutlah tamu dengan penuh kehangatan dan keramahan supaya tali silaturahmi semakin erat.

2. Menyediakan jamuan

Selain menyambut dengan keramahan, penting juga untuk menyediakan jamuan kepada tamu yang berkunjung seperti minuman dan makanan. Jangan sampai tamu yang berkunjung merasa kehausan atau kelaparan.

3. Menghormati tamu yang menginap

Jika ada tamu yang menginap, maka sebagai tuan rumah harus melayaninya dengan baik. Seperti menyiapkan tempat tidur untuk tamu, dan jamuan untuk tamu. Rasulullah bersabda: "Hormatilah tamu sampai tiga hari, adapun selebihnya adalah merupakan shadaqoh darinya." (HR. Muttafaqun'alaihi)

4. Mengantarkan tamu sampai halaman ketika pulang

Saat tamu hendak pulang ke rumahnya, maka sebagai tuan rumah harus mengantarkannya sampai ke depan pintu rumah atau halaman rumah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya merupakan perbuatan yang sunnah apabila seseorang (tuan rumah) keluar bersama-sama tamunya sampai ke pintu halaman." (HR.Ibnu Majjah)

WINDA OKTAVIA

Baca: Etika Menjadi Tamu yang baik dan Tak Boleh Diabaikan