Tadarus, Mempelajari Alquran Saat Ramadan Sempurnakan Pahala Puasa

Reporter

Seorang pria membaca Alquran di masjid menjelang bulan suci puasa Ramadan, di Sanaa, Yaman, Kamis, 2 Mei 2019. REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
Seorang pria membaca Alquran di masjid menjelang bulan suci puasa Ramadan, di Sanaa, Yaman, Kamis, 2 Mei 2019. REUTERS/Mohamed al-Sayaghi

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Islam, tadarus merupakan salah satu amalan yang dikerjakan selama bulan suci Ramadan dengan bersama-sama belajar membaca Alquran dengan baik dan benar demi mengharap ridho Allah SWT.

RasulullahSAW juga sangat menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa melaksanakan tadarus di malam Ramadan. Sebab memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar diantaranya, Allah akan sempurna pahala puasanya dan juga  membuat suasana hati menjadi tenang dengan lantunan ayat-ayat Alquran yang dibacanya. 

Secara bahasa, tadarus berasal dari bahasa Arab yaitu daroosa-yadruusu yang berarti mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran.
Kemudian pada awal kalimat tersebut ditambahkan huruf  ta' sehingga bunyinya pun berubah menjadi tadaarosa-yatadaarosu sehingga maknanya juga berubah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.

Sehingga, jika disimpulkan berdasarkan asal muasal kalimat tersebut berarti makna dari tadarus itu ialah menelaah atau mengkaji serta mempelajari isi Alquran lebih dalam sehingga bisa dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan.

Namun, dalam segi praktek dilapangan istilah tadarus tersebut sangat berbeda antara bentuk kegiatan dan makna bahasanya. Makna tadarus yang dikerjakan sekarang ini hanya sekedar membaca dan menyimak bacaan Alquran saja, tanpa ada pengkajian dan pemahaman mendalam serta bertukar pandangan mengenai ayat dan tafsir yang telah dibaca.

Hal tersebut sangat berbeda dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW beserta para sahabat dahulu dimana saat para sahabat memperoleh suatu ayat dari Rasulullah SAW, para sahabat tidak akan menambah hingga mereka mampu mempelajari, memahami serta mengaplikasikan kandungan dari ayat tersebut.
Sebagaimana yang diceritakan oleh Ibnu Mas'ud ra dalam hadis "Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan mengamalkannya." (Terdapat dalam tafsir At Thabari I/80).

SABAR ALIANSYAH PANJAITAN

Baca: Solusi Waktu Tadarus Alquran untuk yang Sibuk Bekerja