Konsumsi Naik Menjelang Lebaran, Peretail Ini Diperkirakan Bakal Untung Besar

Pengunjung membeli sejumlah belanjaan untuk rayakan Hari Raya Idul Fitri atau untuk dijual kembali di Indogrosir Kota Bekasi, Jawa Barat, 18 Mei 2020. Sepekan sebelum Lebaran, warga mulai berbelanja  kebutuhan sehari-hari. Tempo/Fardi Bestari
Pengunjung membeli sejumlah belanjaan untuk rayakan Hari Raya Idul Fitri atau untuk dijual kembali di Indogrosir Kota Bekasi, Jawa Barat, 18 Mei 2020. Sepekan sebelum Lebaran, warga mulai berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tempo/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan retail berharap meningkatnya minat belanja menjelang lebaran 2021 bakal turut mendorong perbaikan kinerja keuangan tahun ini. Optimisme kalangan pengusaha tak lepas dari makin meningkatnya kunjungan ke pusat perbelanjaan belakangan ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, termasuk Haroyanto Wijaya dan Emma A. Fauni, dalam riset terbarunya memperkirakan bahwa sejumlah emiten peretail akan menerima keuntungan pada Ramadan tahun ini meskipun pemerintah melarang mudik.

Pada tahun ini, pemerintah mewajibkan perusahaan untuk membayar penuh tunjangan hari raya (THR). Hal tersebut berbeda dengan tahun lalu ketika pemerintah mengizinkan perusahaan untuk membayar sebagian jumlah THR atau dibayarkan dalam cicilan.

Tak hanya itu, menurut Mirae Asset, gerai peritel tahun ini pun sudah mulai beroperasi secara penuh. "Dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu hanya peritel esensial seperti supermarket dan apotik yang diizinkan untuk beroperasi,” tulis Mirae dikutip dari risetnya, Jumat, 30 April 2021.

Dari observasi lapangan di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta pada Sabtu, 24 April 2021 untuk melihat secara langsung minat belanja jelang lebaran terlihat minat belanja bagi masyarakat menengah ke bawah meningkat secara signifikan. Hal ini tercermin dari kemacetan di jalanan menuju pusat perbelanjaan.