Triwulan I 2021, BRI: Produksi UMKM Meningkat Sebab Permintaan Naik saat Ramadan

Penjual UMKM menjajakan aneka produk kerajinan tangan saat acara Pasar Seni Loji di halaman Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 17 April 2021.  Instagram/@Pemkot_solo
Penjual UMKM menjajakan aneka produk kerajinan tangan saat acara Pasar Seni Loji di halaman Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 17 April 2021. Instagram/@Pemkot_solo

Sebagai catatan, pada survei pada kuartal sebelumnya, aktivitas usaha UMKM seluruh provinsi berada dalam zona pesimis.

Sejalan dengan kenaikan BMSI dan ekspektasinya, persepsi pelaku UMKM terhadap perekonomian secara umum juga meningkat, tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) pelaku UMKM yang meningkat ke 115,5 pada triwulan I-2021 dari 90,2 pada triwulan sebelumnya.

ISB diatas 100 berarti pada triwulan I-2021 mayoritas pelaku UMKM memberikan penilaian yang lebih baik terhadap kondisi perekonomian secara umum, sektor usaha dan usahanya dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Kedua komponen penyusun ISB, yaitu Indeks Situasi Sekarang (ISS, yang menggambarkan persepsi pelaku UMKM terhadap kondisi saat ini) dan Indeks Ekspektasi (IE, yang menggambarkan prediksi tiga bulan mendatang), sama-sama mengalami kenaikan yang signifikan.

Konsisten dengan BMSI dan ISB yang membaik, penilaian pelaku UMKM terhadap kemampuan Pemerintah turut meningkat, terlihat dari kenaikan Indeks Kepercayaan Pelaku usaha (IKP) UMKM kepada pemerintah pada triwulan I-2021 ke level 139,8 dari level 136,3 di triwulan sebelumnya.

IKP di atas batas 100 menandakan bahwa pelaku UMKM percaya pada kemampuan pemerintah menjalankan tugas dan kewajibannya. Kenaikan komponen IKP tertinggi terjadi pada indikator keyakinan yang mengukur kemampuan pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pelaku UMKM tampaknya semakin yakin bahwa ekonomi domestik akan berangsur pulih seiring dengan upaya pengendalian pandemi yang dilakukan pemerintah, diantaranya melalui program vaksinasi nasional serta kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif.

Selain itu, rencana pemerintah yang akan terus membantu pemulihan sektor UMKM melalui kelanjutan PEN 2021 juga turut menambah keyakinan para pelaku UMKM tersebut.

Salah satu temuan yang menarik dari survei ini yaitu realisasi investasi yang ternyata berkorelasi positif (87,2 persen) dengan BMSI.

"Hal ini artinya daerah yang kegiatan investasinya relatif besar cenderung memiliki aktivitas usaha UMKM (BMSI) yang relatif tinggi. Keberadaan proyek infrastruktur pemerintah memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan usaha UMKM di sekitarnya," kata Sunarso.

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI memiliki sampel sebanyak 5.588 responden UMKM yang tersebar di semua sektor ekonomi dan di seluruh wilayah Indonesia.

Pemilihan sampel UMKM dilakukan dengan menggunakan metode stratified systematic random sampling, sehingga dapat merepresentasikan sektor usaha, provinsi dan skala usaha. Survei ini dilakukan oleh BRI Research Institute pada 17 Maret-9 April 2021.

BACA: BRI Bagi Resep Aman Bertransaksi Keuangan Digital