Triwulan I 2021, BRI: Produksi UMKM Meningkat Sebab Permintaan Naik saat Ramadan

Penjual UMKM menjajakan aneka produk kerajinan tangan saat acara Pasar Seni Loji di halaman Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 17 April 2021.  Instagram/@Pemkot_solo
Penjual UMKM menjajakan aneka produk kerajinan tangan saat acara Pasar Seni Loji di halaman Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 17 April 2021. Instagram/@Pemkot_solo

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil Survei Aktivitas Bisnis UMKM BRI mengindikasikan kegiatan usaha pelaku UMKM makin membaik pada triwulan I-2021 dibandingkan periode sebelumnya seiring dengan pulihnya kegiatan perekonomian. 

Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan membaiknya kegiatan usaha UMKM itu terlihat dari peningkatan BRI Micro & SME Index (BMSI) dari 81,5 pada triwulan IV-2020 menjadi 93 di triwulan I-2021.

Survei itu juga memperlihatkan pelaku UMKM makin optimistis terhadap prospek usaha di triwulan II-2021 yang ditunjukkan oleh indeks ekspektasi BMSI yang naik signifikan ke 128, dari 105,4 di triwulan sebelumnya.

Sunarso menjelaskan BMSI ini merupakan survei yang menilai pelaku UMKM atas aktivitasnya, terdiri atas indeks aktivitas bisnis untuk melihat situasi sekarang dan juga situasi tiga bulan yang akan datang.

"BMSI ini telah diluncurkan pada November 2020 lalu dan dilakukan secara kuartalan untuk mengukur aktivitas bisnis UMKM sekaligus bentuk kepedulian BRI terhadap aktivitas UMKM Indonesia," kata Sunarso di Jakarta, Kamis, 29 April 2021.

Berdasarkan survei itu, terdapat empat faktor penyumbang optimisme pelaku UMKM antara lain, pertama, meningkatnya kembali aktivitas masyarakat di luar rumah seiring dengan melandainya kasus COVID-19 dan program vaksinasi yang terus meluas.

Kedua, terjadinya peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan selama Imlek, serta antisipasi kenaikan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Ketiga, faktor musiman panen raya tanaman bahan makanan dan kenaikan harga beberapa komoditas hasil perkebunan. Keempat, relaksasi kebijakan makroprudensial sektor properti yang menguntungkan sektor konstruksi.