Saran Ahli untuk Tetap Aktif Tanpa Kehabisan Tenaga Selama Ramadan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah seharian berpuasa, hal terakhir yang ingin dilakukan banyak orang adalah berolahraga. Tapi menemukan energi, dan waktu untuk berolahraga bisa jadi sulit di bulan Ramadan.

Khloud Ibrahim, pelopor Asics dan pelatih pribadi paruh waktu, mengatakan olahraga selama puasa tetap bisa dilakukan, hanya dengan beberapa perubahan dari jadwal latihan normal Anda. Dari segi waktu, Ibrahim adalah pendukung olahraga sebelum sahur. "Ini karena Anda bisa makan langsung setelah berolahraga, dan makanan akan mengisi kembali tubuh dan membantu tubuh Anda pulih," katanya seperti dilansir dari laman Gulf News.

Pilihan lainnya adalah dua hingga tiga jam setelah buka puasa, ketika tubuh Anda punya waktu untuk mencerna makanan dan menyerap energi yang cukup. Ibrahim mengatakan latihan harus disesuaikan selama Ramadan, dengan melakukannya dengan kecepatan yang lebih lambat. Latihan beban dan kekuatan bisa dilakukan, tapi dengan hati-hati. “Saran terbaik adalah beralih ke format intensitas yang lebih rendah, dengan latihan seperti berjalan selama jam puasa,” katanya.

Jika Anda tidak punya waktu, atau energi, untuk melakukan latihan yang benar, Ibrahim mengatakan bahwa melakukan 10.000 langkah per hari sama efektifnya. Selain itu, jika Anda berolahraga selama Ramadan, Anda juga perlu memperhatikan pola makan dan konsumsi cairan Anda. Ibrahim menekankan pentingnya makan makanan bergizi yang dapat memberikan energi tahan lama, dan minum banyak air setelah matahari terbenam. Makan makanan kaya cairan juga dapat membantu, serta mengurangi konsumsi garam karena camilan asin dapat merangsang rasa haus.

Ibrahim mencontohkan aktivitasnya selama Ramadan. Sepanjang hari dia bekerja lalu berjalan kaki satu jam sebelum buka puasa. "Di malam hari saya berbuka puasa dengan satu kurma dan dua cangkir air, dilanjutkan dengan semangkuk sup. Setelah itu saya istirahat sejenak dari makan dilanjutkan dengan sholat." ujarnya “Ketika saya mulai merasa lapar lagi, saya makan makanan utama saya yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, dan serat. Saya istirahat dua jam setelahnya, lalu saya makan camilan. Saya pergi berdoa, lalu saya pergi ke gym selama 30 sampai 45 menit dan melakukan latihan intensitas tinggi. Lalu, untuk sahur saya biasanya makan makanan kecil seperti telur, oatmeal dan yogurt dengan granola."

Baca juga: Tetap Bugar kala Puasa Ramadan dengan Olahraga yang Tepat