Selama Ramadan, Permintaan Cincau di Makassar Meningkat

Reporter

Suasana penjualan bahan takjil buka puasa, Cincau yang ditawarkan di Pasar Terong, Makassar, Selasa (27/4/2021). ANTARA Foto / Suriani Mappong
Suasana penjualan bahan takjil buka puasa, Cincau yang ditawarkan di Pasar Terong, Makassar, Selasa (27/4/2021). ANTARA Foto / Suriani Mappong

TEMPO.CO, Jakarta - Selama Ramadan ini, tingkat konsumsi dan permintaan cincau meningkat di sejumlah pasar tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Cincau merupakan salah satu bahan favorit untuk membuat takjil buka puasa.

"Permintaan cincau atau dikenal dengan nama langhong, terus meningkat sepanjang bulan Ramadan ini," kata  salah seorang pedagang bahan takjil, Mustari di Pasar Terong, Makassar, Selasa, 27 April 2021.

Sebelum masa Ramadan, rata-rata cincau yang terjual hanya dua ember per hari. Namun selama Ramadan, rata-rata habis terjual hingga tujuh ember.

Cincau dalam ukuran ember tersebut diecerkan dengan dipotong-potong seukuran piring kecil dengan harga Rp 5 ribu per potong.

Hal senada disampaikan penjual cincau di Pasar Cidu, Marwah. Menurut dia, permintaan cincau tinggi tapi tak sampai membuat harganya naik.

"Itu karena persediaan yang diberikaan pihak produsen cukup banyak, sehingga harga tetap," kata Marwah.

Hal itu dibenarkan produsen cincau di Jalan Teuku Umar, Badriah. Menurut dia, kiriman bahan berupa daun cincau dari luar kota cukup banyak sehingga para produsen bisa memproduksi dua kali lipat pada bulan Ramadan. Ia pun mengaku tak menaikkan harga meski permintaan meningkat demi menjaga pelanggannya tak berpindah ke produsen lain.

Baca juga: Resep Buka Puasa dan Sahur Masakan India, Ayam Makhani Bumbu Masala