Solusi Tak Mudik, Satgas Covid-19: Silaturahim Virtual Selamatkan Keluarga Kita

Polisi memberhentikan melakukan pemeriksaan kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad, 25 April 2021. Petugas gabungan melakukan penyekatan dan pemeriksaan kendaraan dariluar kota menyusul larangan mudik pada 22 April hingga 24 Mei 2021. TEMPO/Prima Mulia
Polisi memberhentikan melakukan pemeriksaan kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad, 25 April 2021. Petugas gabungan melakukan penyekatan dan pemeriksaan kendaraan dariluar kota menyusul larangan mudik pada 22 April hingga 24 Mei 2021. TEMPO/Prima Mulia

Pembatasan mobilitas penduduk yang diberlakukan pemerintah, kata Doni, semata-mata untuk melindungi segenap masyarakat dari ancaman COVID-19.

“Ini semuanya untuk kepentingan bersama. Kita harus bisa menyelamatkan diri kita, menyelamatkan keluarga kita, dan menyelamatkan bangsa kita,” kata Doni.

Doni menjelaskan bahwa berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, momentum libur hari raya nasional dan keagamaan selalu diikuti oleh tren kenaikan kasus COVID-19 di Tanah Air.

Selain angka kasus aktif, peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di setiap rumah sakit juga terjadi peningkatan usai liburan. Selain itu, angka kematian juga selalu naik usai liburan. Bahkan, angka kematian tenaga medis dan dokter serta perawat cenderung naik.

“Sudah terbukti, setiap libur panjang akan diakhiri dengan peningkatan kasus, diikuti dengan jumlah pasien di rumah sakit yang meningkat, diikuti dengan angka kematian yang tinggi, termasuk gugurnya para dokter, serta tenaga kesehatan lainnya,” kata Ketua Satgas Covid-19 ini.