Atasi Lonjakan Harga, Bulog Jual Daging Beku Kerbau dan Sapi di Shopee

Pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional kelurahan Beurawe, Banda Aceh, Jumat, 9 April 2021. Menjelang perayaan tradisi Meugang menyambut bulan Ramadan, harga daging di daerah itu naik drastis menjadi Rp180.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp130.000 per kilogram. ANTARA/Ampelsa
Pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional kelurahan Beurawe, Banda Aceh, Jumat, 9 April 2021. Menjelang perayaan tradisi Meugang menyambut bulan Ramadan, harga daging di daerah itu naik drastis menjadi Rp180.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp130.000 per kilogram. ANTARA/Ampelsa

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan ketersediaan daging murah tersebut untuk saat ini baru bisa diakses di tujuh kota, yaitu DKI Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Yogyakarta dan Solo, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar. Ke depannya, Bulog berupaya akan menghadirkan akses pangan secara daring untuk seluruh kota-kota di Indonesia.

Sedangkan untuk seluruh wilayah Indonesia yang belum tersedia secara daring, Bulog tetap menyediakan daging kerbau dan sapi beku di jaringan penjualan produk-produk komersial Bulog yang bisa dikunjungi oleh masyarakat secara offline. Harga daging kerbau beku yang dijual secara offline di toko jaringan Bulog lebih murah yaitu Rp80 ribu per kilogram, dan daging sapi Rp90 ribu per kilogram karena tidak memerlukan ongkos kirim. 

Budi Waseso mengatakan penjualan daging beku murah ini ditargetkan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen akhir, bukan untuk diperjualbelikan kembali. Oleh karena itu setiap orang hanya diperkenankan membeli maksimal dua kilogram daging.

"Itu sebabnya kita tidak mau jual besar-besaran, supaya stabilisasi harga dan kebutuhan masyarakat juga bisa merata, tidak lagi untuk diperjualbelikan, tapi memang untuk kebutuhan," kata Dirut Bulog yang akrab disapa Buwas.

Buwas mengatakan Bulog memiliki stok daging kerbau beku sebanyak 13 ribu ton yang diimpor dari India beberapa waktu lalu. Dirut Bulog memastikan daging yang diimpor dari India ini dilakukan sebelum kasus COVID-19 di India kembali meledak di negara tersebut beberapa hari belakangan.

BACA: Bulog Bahas Badan Pangan Nasional yang Tak Kunjung Lahir Sejak 2015