Ajarkan Anak Mengenal Allah dan Rasulullah dengan #JawabdenganTauhid

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi ibu dan anak/Danone
Ilustrasi ibu dan anak/Danone

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Fanny Fabriana mengaku pernah mengalami kesulitan menjawab berbagai pertanyaan anak. "Aku minim ilmu, dan sudah dihadapkan pada pertanyaan anak. Saat itu aku bingung," kata Fanny dalam konferensi pers 'Festival #JawabdenganTauhid pada Ramadan 2021' pada 21 April 2021.

Fanny menjelaskan beberapa pertanyaan anaknya 'Mama, Allah itu laki atau perempuan?', 'Katanya Allah ada, tapi kok tidak kelihatan?'. 'Kenapa mama salat terus?'. "Aku sampai minta tolong ke Allah. Dan aku belajar soal agama lagi," kata Fanny Fabriana .

Praktisi pendidikan berbasis fitrah dan pendidik rumahan yang juga merupakan salah satu pendiri Hannah Indonesia, Ilma Dina, mengatakan sebaiknya anak mulai belajar agama saat masih usia di usia dini. "Hal pertama yang perlu ditumbuhkan adalah kecintaannya pada Allah, sang pencipta manusia," kata Ilma Dina.

Ia menawarkan konsep #JawabdenganTauhid yang disajikan oleh Hannah Indonesia sebagai salah satu cara yang aplikatif untuk mewujudkan hal tersebut dalam keseharian keluarga khususnya anak-anak.

“Ada tiga konsep #JawabdenganTauhid yaitu melakukan segala sesuatu supaya disayang oleh Allah, tiada daya dan upaya selain karena pertolongan Allah, serta semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah," katanya.

Ilma mencontohkan aplikasi pada konsep pertama, bisa terjadi pada saat mengajak anak mandi setelah bermain. Tidak lupa pula meminta anak menggosok gigi demi menjaga kesehatan mulut.

Anda bisa jelaskan bahwa Allah itu sangat senang dengan orang yang menjaga kebersihan dirinya serta menjaga kesehatan mulutnya. "Makanya mandi dan dan sikat gigi supaya Allah suka. Pesan itu bisa Anda ulang berkali-kali," katanya.

Ilma pun memberikan contoh untuk mengaplikasikan konsep kedua, yaitu mengutip tentang pertolongan yang Allah berikan. Ilma menjelasakan ketika anak merasa kagum pada hasil masakan ibu, bisa saja sang ibu mengingatkan bahwa ada pertolongan Allah di dalamnya. "Bukan karena mama hebat, tapi Allah yang mampukan," katanya.

Begitu pula ketika sang ayah yang membuat anak kagum karena pandai menyetir mobil. "Bukan Allah yang hebat, tapi Allah yang mampukan," kata Ilma mencoba mengutip ungkapan ayah kepada anaknya.

Konferensi Pers Festival #JawabdenganTauhid oleh Hannah Indonesia pada Ramadan 2021/Hannah Indonesia

Pada konsep ketiga, Ilma menjelasakan contoh soal konsep semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Konsep ini bisa mengajarkan anak untuk lebih ringan menghadapi kekecewaan yang berat. Misalnya sang anak kehilangan tas kesayangannya. Para orang tua bisa saja mengajak anak untuk berbicara dengan Allah. "Ya Allah, tas ku hilang, tolong cari gantinya yang lebih baik. Atau Anda pun bisa menjelaskan kepada anak bahwa mungkin manfaat tas itu memang sudah cukup kepada si anak," kata Ilma.

Ilma menambahkan tips singkat agar penjelasan kepada anak bisa menyisipkan mulai kalimat dengan kata Allah dan Rasulullah. ia mencontohkan, ketika anak makan dengan tangan kanan, orang tua bisa memuji dengan mengatakan 'Rasulullah pasti senang melihat kamu mencontoh dirinya," katanya.

Bisa pula para orang tua menyisipkan ilmu soal pengetahuan alam pada berbagai fenomena alam yang terjadi di sekitar manusia. Bisa juga para orang tua menguji anak dengan bertanya kembali sambil mengaitkan konteks dengan Allah. "Anak usia dini itu bukan dibiarkan, atau juga jangan hanya dilatih. Penting sekali untuk dipesonakan atas kekuasaan Allah sehingga akan tumbuh cinta pada Allah," katanya.

Dalam rangka bulan Ramadan 2021, Hannah Indonesia mengadakan Festival #JawabdenganTauhid untuk kedua kalinya. Festival ini bertujuan untuk menghadirkan Allah dan Rasulullah dalam keseharian keluarga Indonesia, khususnya dalam bulan Ramadan ini. Acara ini akan diselenggarakan mulai 23 April hingga 25 April 2021 secara daring melalui aplikasi zoom.
Festival #JawabdenganTauhid tahun ini mengangkat tema Aku dan Penciptaku, di mana melalui tema ini Hannah Indonesia ingin memberikan inspirasi, berbagi pengalaman aplikatif sekaligus memfasilitasi keluarga Indonesia dalam Latihan #JawabdenganTauhid atau menyertakan Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Hannah Indonesia adalah komunitas parenting islami berdasarkan Al Quran, sunnah serta pendidikan berbasis fitrah yang berdiri sejak Ramadan tahun 2019. Nama Hannah diambil dari Hannah binti Faqudz, ibunda dari Maryam binti Imran, seorang perempuan suci yang dikenal sebagai ibunda dari Nabi Isa AS, dan istri dari Imran, seorang shaleh yang namanya dijadikan salah satu nama surat dalam Al Quran. Berangkat dari semangat Hannah untuk menjadi istri yang shalihah bagi Imran dan ibu yang luar biasa bagi Maryam dengan misi pendidikan yang matang, Hannah Indonesia hadir untuk menjadi support group bagi para ibu untuk menjalankan perannya
termasuk dalam membersamai anak-anaknya, khususnya dalam pendidikan agama.

Salah satu pendiri Hannah Indonesia, Arninta Puspitasari. mengajak keluarga Indonesia mengenal dan menghadirkan Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam keseharian lewat kampanye #JawabDenganTauhid. "Serta menjadikan tauhid sebagai gaya hidup agar selalu dekat dengan Allah dan Rasulnya, hingga seluruh anggota keluarga dan anak tumbuh optimal sesuai fitrah dan terpesona pada kebaikan," katanya.

Baca: Ngabuburit, Zaskia Adya Mecca Ajak Anak Bikin Hampers Lebaran