Wajibkah Membaca Niat Puasa Ramadan Setiap Harinya?

Reporter

Doa niat puasa Ramadan. hidupsehat.web.id
Doa niat puasa Ramadan. hidupsehat.web.id

TEMPO.CO, Jakarta - Niat puasa Ramadan wajib hukumnya seperti yang disampaikan  Rasulullah Saw. Waktunya meniatkan untuk berpuasa sampai sebelum terbit fajar.

Hadis riwayat Abu Dawud 2454, Ibnu Majah 1933, Al-Baihaqi 4/202 menyebutkan: “Barangsiapa yang tidak niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”.

Ada pun satu hadis lain, yang berbunyi “Barang siapa tidak niat untuk melakukan puasa pada malam harinya, maka tidak ada puasa baginya,” hadis ini sanadnya shahih,  diriwayatkan An-Nasa’i 4/196, Al-Baihaqi 4/202, Ibnu Hazm 6/162 dari jalan Abdurrazaq dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Syihab.

Makanya pada umumnya masyarakat melafazkan niat puasa berjamaah setelah salat tarawih,  menghidari lupa meniatkan puasa kalau saja kesiangan dan tidak sempat mengucapkan niat sebelum fajar.

Namun apakah melafazkan niat menjadi hal yang krusial dalam melaksanakan puasa, hal ini beberapa masih jadi pertanyaan yang timbul di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Jika menilik dalam  I’anatut Thalibin yang merupakan buku rujukan bagi syafiiyah di Indonesia,  didalamnya Imam Abu Bakr ad-Dimyathi As-Syafii menegaskan “Sesungguhnya niat itu di hati bukan dengan diucapkan. Memaksakan diri dengan mengucapkan niat, termasuk perbuatan yang tidak butuh dilakukan.” (I’anatut Thalibin, 1:65).

Masih terkait hal yang serupa,  Imam An-Nawawi juga mengatakan bahwa “Tidak sah puasa kecuali dengan niat, dan tempatnya adalah hati. Dan tidak disyaratkan harus diucapkan, tanpa ada perselisihan ulama…” katanya yang ditulis dalam kitab Raudhah at-Thalibin, 1:268.

Selain itu, dalam kitab Zaadul Ma’ad bagian I/201, yang ditulis oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menuliskan ”Jika seseorang menunjukkan pada kami satu hadis saja dari Rasul dan para sahabat tentang perkara ini (mengucapkan niat), tentu kami akan menerimanya. Kami akan menerimanya dengan lapang dada. Karena tidak ada petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi dan sahabatnya." Dan tidak ada petunjuk yang patut diikuti kecuali petunjuk yang disampaikan oleh pemilik syariat yaitu Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam.” 

Sebab niat merupakan bagian dari amalan hati, maka inti dari niat itu sendiri adalah keinginan, seperti yang disampaikan Rasulullah bahwa segala sesuatu itu tergantung pada niatnya.

Pernah ulama ditanyai, apakah harus niat puasa Ramadan setiap hari, maka ulama tersebut menjawab Setiap orang yang tahu bahwa esok hari adalah Ramadan dan dia ingin berpuasa, maka secara otomatis dia telah berniat berpuasa. Baik dia lafalkan niatnya maupun tidak ia ucapkan. Ini adalah perbuatan kaum muslimin secara umum; setiap muslim berniat untuk berpuasa.” (Majmu’ Fatawa, 6:79)

TIKA AYU

Baca: Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Hukum Mandi Sambut Ramadan