Napak Tilas dan Peziarah Makam Mbah Priok Jakarta Utara

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Suasana pintu masuk Makam Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad atau Mbah Priok di kawasan Makam Mbah Priok, Jalan Maqam Kramat Mbah Priok Nomor 1, Koja, Jakarta Utara, pada Selasa, 3 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza
Suasana pintu masuk Makam Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad atau Mbah Priok di kawasan Makam Mbah Priok, Jalan Maqam Kramat Mbah Priok Nomor 1, Koja, Jakarta Utara, pada Selasa, 3 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza

"Kami kira harus patuh dengan imbauan pemimpin untuk tidak dulu menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan selama pandemi COVID-19," kata Nanang.

Sementara itu, di bulan Ramadan 1442 Hijriah tahun ini, Makam Mbah Priok tampak sepi dari peziarah.

Tampak hanya ada lima peziarah yang tengah berdoa di depan pusara Makam Mbah Priok. Sepinya peziarah di bulan suci Ramadan menjadi hal yang lumrah terjadi.

"Untuk bulan Ramadan ini sepi, sepi dalam artian bukannya nggak ada, tapi bisa dihitung, beda seperti bulan Sya'ban, Maulid Nabi sama bulan Syawal, bulan-bulan itu pasti ramai dikunjungi peziarah," kata Mustafa.

Meski begitu, pihak yayasan tetap menggelar buka puasa bersama dan shalat tarawih berjamaah dengan secara terbatas, dengan pembatas jarak menggunakan penanda warna kuning dalam satu saf antara satu jamaah dengan lainnya.

Makam Keramat
Para ahli waris lahan makam Mbah Priok mengklaim kepemilikan tanah di lokasi tersebut hingga 5,4 hektare dengan bukti kepemilikan Eigendom Verponding No.4341 dan No.1780.

Kendati demikian, status tanah itu berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara 5 Juni 2002 adalah milik PT Pelindo II. Hal itu sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 145,2 hektare.

Sempat dicanangkan menjadi lokasi cagar budaya religi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tapi niat itu belum terlaksana.

Di kalangan masyarakat, makam Habib Hasan atau Mbah Priok dianggap keramat di pesisir utara.

Banyak kisah beredar tentang Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi'i Sunnira atau kerap disebut Mbah Priok ini.

Salah satunya diceritakan Mustafa terkait kisah dari mulut ke mulut terkait sinar yang memancar dari makam hingga ke langit yang dipercaya para ahli waris hingga kini.

"Selidik punya selidik, ternyata sumber cahaya itu adanya di Makam Mbah Priok, itu orang luar negeri yang bicara bukan kami," kata Mustafa.

Makam Mbah Priok tersebut kini dikelola bersama oleh dua yayasan milik para habaib keturunan keenam Habib Zein bin Muhammad Al Hadad atau adik Habib Hasan (Mbah Priok), yaitu Habib Abdullah Alaydrus (Habib Sting) dan Habib Ali Zainal Abidin (Habib Ali).

Baca juga : Menelan Ludah, Batal Puasa Ramadan?
ANTARA