Wisata Religi ke Masjid Raya Genting Padang Sumbar, Dibangun Awal Abad ke-20

Reporter

Masjid Raya Ganting Padang. wikipedia
Masjid Raya Ganting Padang. wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan wisata religi bukan semata-mata untuk sekadar refresing tetapi juga memiliki niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti melakukan perjalanan ke salah satu mesjid yang ada di Sumatra Barat atau Sumbar tepatnya di Masjid Raya Ganting Padang.

Banyak hal yang perlu kita tahu dari sejarah masjid ini, salah satunya usianya yang sudah mencapai ratusan tahun.

Masjid Raya Ganting berada di kawasan yang dulunya merupakan pusat kota Kelurahan Gantung Parak Gadang Kecamatan Padang Timur Kota Padang, sempat menjadi masjid terbesar di Minangkabau pada awal abad ke-20.

Masjid ini sudah memiliki kontribusi dalam pengembangan dakwah islam, menjadi tempat perdebatan wacana keislaman di Minangkabau, sampai saat Sumatra Barat diduduki oleh tentara Jepang.

Bangunan Masjid Raya Ganting berawal dari bangunan surau. Bangunan semula yang terbuat dari kayu dengan atap berbahan rumbia. Pembangunan Masjid Raya Ganting sendiri dimulai pada era 1700-an, idenya yang bermula pada masa penjajahan kolonial Belanda.

Masjid ini, berdiri atas prakarsa tiga orang pemuka masyarakat saat itu yakni, Angku Gapuak, Anhku Syech Haji Umar, dan Angku Syech Kapalo Koto. Ketiga tokoh inilah yang berperan atas perencanaan pembangunan masjid.

Untuk arsitektur masjid ini sendiri merupakan hasil dari berbagai akulturasi etnis-etnis yang ada di Kota Padang, karena pada abad ke-19 saat Masjid Raya Genting dibangun Pasang dihuni berbagai bangsa dan kelompok etnis seperti Tionghoa, Eropa, dan India.

Dari bentuk arsitekturnya Masjid Raya Genting memiliki bentuk atap berundak, atap diberi kubah nenas dengan biasa mustaka, dengan undakan atap yang terdiri dari lima tingkatan. Pengaruh Eropa dan India juga terdapat pada fasad Masjid Raya Ganting, tak hanya itu bagian pada atau yang memiliki berdanah segi delapan di buat oleh tukang-tukang Tionghoa dibawah pimpinan Kapten Cina Lau Ch'uan Ko (Louw Tjoean Ko).

Masjid Raya Ganting Padang sudah menjadi destinasi wisata religi di Sumbar, tentu saja selain beberapa masjid bersejarah lainnya.

ASMA AMIRAH

Baca: Jangan Salah, Nasi Padang dan Nasi Kapau itu Beda