TEMPO.CO, Jakarta - Sering menjadi buah tangan atau hadiah ucapan terima kasih, dan hampers lebaran pun sepekan Ram,adan ini mulai banyak disiapkan pribadi maupun ritel. Hampers ini sejak pandemi makin digandrungi baik bagi pelaku usaha atau konsumen itu sendiri.
Hampers atau parcel diketahui memiliki cerita panjang dan terkait dengan kegiatan komunitas yang bergerak dalam bakti filantropi, di mana orang atau kelompok masyarakat menyumbangkan kepada orang yang membutuhkan berupa makanan, pakaian, perlengkapan mandi, produk kebersihan atau kebutuhan rumah tangga lainnya, membantu perekonomian keluarga.
Dalam tradisi Barat pada pertengahan abad ke-20, hampers dikemas dengan menggunakan keranjang. Keranjang itu sendiri adalah barang yang berguna di sekitar rumah atau pertanian, dan kain apa pun yang membungkus makanan, nantinya hampers dapat digunakan oleh keluarga penerima jadi bahan makanan selama beberapa hari, atau kebutuhan lain selama satu hingga dua minggu.
Jika di Inggris hampers yang menggunakan keranjang anyaman untuk tempat makanan, dengan keranjang ventilasi terbuka dan kekokohan membuatnya cocok untuk mengangkut makanan, oleh karena itu digunakanlah rantang piknik.
Sebab semakin berkembangnya kreativitas, hampers bukannya terbuat dari keranjang anyaman, lebih dari itu, seperti kantong serat akrilik, barang kaleng atau menggunakan kotak kardus dengan desain menarik. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan di dalam hampers seperti isi, tampilan hampers, dan kreativitas membuat hampers.
Bagian isi hampers lebaran, seiring tinggi permintaan pasar, maka pelaku usaha menyesuaikan apa yang sedang dibutuhkan oleh pasarnya, misalnya hampers tidak melulu diisi makanan, tergantung pada tema acara dan isi hampers bisa menyesuai seperti perlengkapan mandi mewah termasuk sabun dan handuk beraroma, atau keranjang kecantikan dengan produk perawatan kulit, parfum, atau lotion.
Seperti saat ini, menjelang perayaan Idul Fitri, maka pelaku usaha hampers akan ramai menawarkan hampers berisi makanan lebaran atau perlengkapan fasyen mulai dari baju, celana, sajadah atau mukena.
Tampilan hampers pun tak kalah penting, dalam ekonomi tampilan sebuah prosuk juga memberi pengaruh terhadap nilai jualnya. Maka para pelaku usaha hampers kebanyakan dengan ciamik membentuk hampers supaya terlihat lebih beda dan menarik sehingga layak dihargai dengan nilai jual tinggi.
Umumnya hampers lebaran menggunakan keranjang anyaman menyusun isi hampers dengan rapi kemudian membungkusnya dengan plastik mika bermotif tertentu. Dihiasi pula pita. Sedangkan hampers yang menggunakan kotak kardus dengan desain tertentu mengisi barang-barang hampers diselingi dengan parutan kertas sehingga memberi kesan kejutan. Tak luput pula pernak-pernik menghiasi hampers, seperti kartu ucapan.
TIKA AYU
Baca: Ada Subsidi Ongkir, Sandiaga Minta UMKM Buat Paket Hampers Lebaran