Awal Ramadan, Kemensos Salurkan Bansos PKH Tahap II Rp 6,53 Triliun

Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) memantau proses distribusi bantuan logistik untuk korban banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur,  NTT, Selasa 6 April 2021. Menteri Sosial menyatakan perlu penanganan yang cepat terhadap korban banjir bandang di Adonara. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) memantau proses distribusi bantuan logistik untuk korban banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, NTT, Selasa 6 April 2021. Menteri Sosial menyatakan perlu penanganan yang cepat terhadap korban banjir bandang di Adonara. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial mencairkan bantuan sosial (bansos) tunai Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap II sebesar Rp6,53 triliun, yang didistribusikan awal Ramadhan 1442 Hijriah. 

Total pencairan bansos PKH sudah mencapai Rp15,35 triliun, yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan harga kebutuhan bahan pokok pada bulan puasa ini.

"Pencairan bantuan ini untuk Tahap II, kebetulan bulan April. Jadi pas bersamaan dengan awal puasa,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu 18 April 2021.

Bansos PKH tersebut menyasar 9.074.584 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di seluruh pelosok Tanah Air. Dengan pencairan bantuan PKH diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga penerima manfaat (KPM) pada bulan puasa.

Sebab, biasanya kebutuhan rumah tangga meningkat memasuki bulan Ramadan dibandingkan dengan hari - hari biasa. “Bulan puasa pengeluaran akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan sahur maupun buka puasa, untuk beli takjil atau beli makanan tambahan lainnya,” kata Risma.

Pencairan bansos PKH juga diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi. Mantan Wali Kota Surabaya ini berharap dengan bertambahnya simpanan masyarakat, makin tinggi daya beli masyarakat ke depannya.